TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Atut Chosiyah mengakui pernah bertemu dengan Akil Mochtar, saat masih menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, di Bandara Soekarno-Hatta ketika akan bertolak ke Singapura dan setelah berada di kantor Imigrasi, akhir September 2013. Dia mengatakan, saat bertemu dengan Akil menuju Imigrasi bandara, ia bertanya tentang tiga hal.
"Pertemuannya tidak sengaja saat menuju Imigrasi, sempat berbincang. Pak Akil menyampaikan pengalamannya saat menjadi anggota DPR Komisi II. Saya menanyakan mekanisme di MK ketika ada sengketa pilkada. Di Provinsi Banten 2013 saat itu dilaksanakan tiga pilkada," kata Atut ketika bersaksi untuk Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 28 April 2014. Tiga daerah yang dimaksud Atut adalah Kota Tangerang, Kabupaten Lebak, dan Kota Serang. (Baca juga: Atut Anggap Akil Sudah Sebagai Suadara)
Lebih rincinya, Atut bertanya ke Akil, jika ada putusan pemungutan suara ulang, apakah tetap bisa dilaksanakan pada akhir tahun, mengingat mendekati pelaksanaan pemilihan umum legislatif. Sebab, kata dia, berdasarkan peraturan, daerah tidak boleh menyelenggarakan pemilihan kepala daerah menjelang pemilu legislatif. "Saya ingin mengetahui terkait dengan putusan MK, tetap dilaksanakan atau tidak," ujarnya.
Atut juga mengakui sempat bertemu dengan Akil di Hotel JW Marriot Singapura. Namun, kata dia, saat itu pertemuan tersebut hanya berlangsung sebentar karena Akil buru-buru pergi. "Di lobi dan banyak orang, saya bersama adik saya, Wawan (Chaeri Wardana)," tuturnya.
Dia berkelit saat jaksa Luki Dwi Nugroho mencecarnya atas tujuan ke Singapura khusus untuk bertemu dengan Akil. Atut berdalih ke Singapura untuk tujuan berobat. Dia berangkat bersama salah seorang putranya. Ketika di Singapura, dia mengaku membutuhkan persetujuan adiknya, Wawan, untuk melakukan tindakan medis. Jadi, Wawan menyusul ke Singapura, dan akhirnya diajak bertemu dengan Akil di lobi JW Marriot. "Cuma sebentar, karena Pak Akil buru-buru," kata Atut.
Dalam kasus penangaan sengketa Lebak, Wawan diperintahkan Atut untuk memberikan duit ke Akil. Pemberian duit itu bertujuan untuk mempengaruhi sengketa pilkada Lebak. Awalnya, Akil meminta Rp 3 miliar untuk mengabulkan gugatan yang diajukan calon bupati yang diusung Golkar, Amir Hamzah-Kasmin. Namun Wawan baru merealisasikan Rp 1 miliar.
LINDA TRIANITA
Berita lain:
Ayah-Ibu Korban JIS Silang Pendapat
Cawapres Jokowi Muncul di Twitter
Dua Pria Tersangka JIS Pernah Berhubungan Seks
Dituduh Teroris, Diplomat RI Diciduk Polisi Ceko
PDIP: Masalah SBY dan Megawati Urusan Pribadi
Tersangka Pelecehan JIS Ditangkap di Masjid
Keluarga Curiga Tersangka Pelecehan JIS, Azwar, Dianiaya