TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia optimistis kinerja neraca perdagangan akan membaik pada awal tahun ini. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya mengharapkan neraca perdagangan pada Maret 2014 bisa surplus hingga US$ 800 juta.
"Jika Februari bisa surplus US$ 700 juta, kami harapkan Maret surplus lebih dari US$ 800 juta. Jadi, pada kuartal pertama 2014, neraca perdagangan akan menunjukan surplus," kata Agus setelah menghadiri sidang kabinet di gedung Sekretariat Negara, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, 29 April 2014. (baca: Cina Melambat, Neraca Perdagangan Indonesia Minus)
Agus mengatakan kondisi neraca perdagangan tersebut jauh lebih baik dibanding kuartal pertama tahun lalu yang mengalami defisit. Menurut dia, perbaikan neraca perdagangan pada awal tahun ini didukung perbaikan ekspor non-migas dan sedikit berkurangnya impor migas. Hal itu akan mendukung kondisi defisit transaksi berjalan pada kuartal pertama yang diperkirakan ada di kisaran 2 persen. "Ini menunjukkan kondisi sejalan dengan penyehatan ekonomi Indonesia, khususnya current account deficit," ujarnya. (baca juga: BI: Per Juni, Defisit Transaksi Berjalan Melebar )
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri tidak seoptimistis Bank Indonesia. Chatib mengatakan surplus neraca perdagangan kemungkinan akan ada di US$200 juta hingga US$500 juta. "Mudah-mudahan perkiraan BI benar," katanya.
Sebelumnya, Chatib mengatakan surplus neraca perdagangan akan ditopang oleh berkurangnya volume impor dan adanya kemajuan di kinerja ekspor minyak sawit mentah yang harganya membaik.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
Istri Dipaksa Hadir, Akil: Dayak Saya Suruh Serbu!
Indonesia Protes Pemerintah Republik Cek
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0