TEMPO.CO, Jakarta - Kanzah Cindyanti dan calon suaminya, Noah, sibuk memperhatikan busana-busana pengantin yang dipamerkan dalam pameran pernikahan Fabulous Glamorous di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, dua pekan lalu. Maklum, keduanya akan melangsungkan pernikahan pada Juli mendatang.
Kanzah pun bingung memilih gaun seperti apa yang pas dengan konsep pernikahan mereka, romantik elegan. "Kalau busana pengantin pria enggak seribet wanita. Menikah sekali seumur hidup, jadi wajar bikin penampilan berbeda di hari bersejarah," kata Kanzah.
Baca Juga:
Akhirnya, ia berhasil menemukan gaun yang sesuai dengan keinginannya, yakni busana karya Elwindy Chandra, salah satu perancang yang ikut dalam pameran.
Elwindy sendiri menampilkan beberapa koleksinya yang ia beri tema “Romance et L'Amour”. Ia menawarkan serangkaian gaun pengantin dengan inspirasi cinta dan ikatan suci sehidup-semati dalam pernikahan. Perancang bertubuh tinggi ini mengedepankan siluet mermaid (putri duyung) dalam karyanya. Juga ada gaun pengantin berpotongan sleek dan siluet ball gown.
"Saya menyajikan gaun pengantin multifungsi yang cocok untuk calon mempelai masa kini,” kata Elwindy. Ia menyebutkan contoh sebuah gaun yang dapat bertukar bentuk menjadi dua busana berbeda. “Jadi, bisa dipakai sebagai busana pengantin, di lain waktu bisa dikenakan sebagai busana untuk pesta atau hang out resmi."
Perancang yang sering mendandani Miss Indonesia dan peserta Indonesian Idol ini juga menggarap konstruksi bustier (mirip korset) dengan cermat. Hasilnya, meski bustier terlihat ketat memeluk tubuh, tidak mengurangi kenyamanan dan keleluasaan gerak pemakainya.
Mantan siswa sekolah mode Academy of Art, San Francisco, ini menyadari keinginan calon pengantin masa kini yang banyak tuntutan untuk detail seperti pernik yang tak berlebihan tapi lebih mengedepankan sisi elegan. (Baca: Kisah Chenny Han Dari Taman Lawang Ke Las Vegas)
"Pengantin sekarang tidak suka gaun yang berat dengan korsase dan gaya tumpuk seperti zaman pengantin mama-papaku dulu,” kata Elwindy.
Karena itu, ia pun menyajikan pernik renda halus, bebatuan yang dirangkai dengan kawat halus, dan membentuk motif abstrak. Pada gaun yang lain, ia juga menyajikan permainan lipatan kain yang menguatkan kesan selera busana yang diminati anak muda masa kini. Dia juga membuat gaun beraksen sulaman berbentuk bunga tiga dimensi hingga penempatan butiran mutiara di bagian dada gaunnya.
Untuk warna, karena kesan elegan, romantis, dan glamor harus tetap ada, dipilih warna putih, pink, off white, dan perak dengan bahan satin duchess, tile, dan lace. "Warna putih tetap primadona yang memberi kesan suci pembacaan ikrar janji pernikahan," ujar pria yang pernah meraih gelar juara Concours International Des Jeunes Creaturs De Mode di Paris pada 2005 ini.
HADRIANI P.
Berita lain:
Yang Harus Anda Lakukan pada Usia 30 Tahun
Jangan Sepelekan Batuk
Kasus Kematian Ibu Hamil Masih Tinggi
Studi: Tinggal di Negara Miskin Bebas dari Stres