TEMPO.CO, Jakarta - Mulai Rabu, 30 April 2014, film The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro akan beredar secara serentak di Indonesia. Konsekuensinya, film Indonesia yang akan beredar di tanggal serupa, seperti Guardian, bersiap akan tergilas dalam peredarannya.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Umum Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang. Ia menyikapi peredaran film Indonesia yang dalam sepekan mendatang hanya menyisakan satu judul saja.
Implikasinya, jika dalam tiga pekan biasanya tiga film nasional beredar, kini hanya menyisakan satu judul saja. Slot yang tersisa otomatis diberikan kepada The Amazing Spider-Man 2, yang notabene diimpor sendiri oleh jaringan bioskop 21.
Selama tiga pekan ini, tiga film nasional yang telah beredar hasilnya tidak memuaskan. "Sebentar lagi hanya satu film Indonesia beredar, dan akan dibenturkan dengan The Amazing Spider-Man 2. Ini akan terjadi 'pembunuhan' atas film Indonesia," ujar Firman, Senin, 28 April 2014.
"Pembunuhan" atas film Indonesia leluasa terjadi karena ketiadaan tata edar perfilman yang berlaku di Indonesia. Hal itu menimbulkan pertanyaan besar, "Adakah mereka yang bertanggung jawab atas perfilman Indonesia melihat 'pembunuhan" atas film Indonesia ini?" kata Firman.
Dia berani memastikan, karena ketiadaan tata edar yang sehat, The Amazing Spider-Man 2 dipastikan akan dimainkan di 400-700 layar. "Adakah BPI (Badan Perfilman Indonesia) dan/atau Kementerian Parekraf (Pariwisata dan Perekonomian Kreatif) peduli pada fenomena berbahaya ini," ia menambahkan.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Bella Saphira dan David Noah Tangisi Idris Sardi
Gelar Pameran, Pelukis Bali Naikkan Pamor Kertas
Tio Pakusadewo: Idris Sardi Sangat Disiplin
Eros Djarot: Karya Idris Sardi Bersejarah