TEMPO.CO, Jakarta - Klub Arema Cronous menang 0:1 atas tuan rumah Semen Padang dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Padang, Selasa, 29 April 2014.
Wasit mengeluarkan dua kartu merah dan empat kartu kuning dalam laga ini.
"Tensi tinggi, karena pentingnya pergeseran klasemen," ujar Pelatih Arema Suharno.
Suharno mengaku, menginstruksikan pemainnya untuk mengunci lini tengah Semen Padang. "Agar Bayauw dan Vizcarra tertutup," ujarnya. Namun, ia membantah menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain keras. Menurut Suharno, Semen Padang ttak bisa memanfaatkan kesempatan. "Salah satunya kesempatan di titik penalti," ujarnya. (Baca:Persib vs Arema, Tantan Siap Gantikan Ferdinand)
Pelatih Semen Padang Jafri Sastra mengaku anak asuhnya tak bermain dengan maksimal. "Sehingga hasil akhirnya juga tak maksimal," ujarnya seusai pertandingan. Namun, dia enggan mengomentari kepemimpinan wasit. "Biar komite wasit yang melihatnya," ujarnya. (Baca:Andik Vermansyah Absen Saat Selangor Dijamu Arema)
Terkait permainan keras yang diperagakan Arema, kata Jafri, ini mungkin strategi mereka. Sebab, mereka menginginkan tiga poin di sini. "Mereka juga mengetahui ikon tim ini Esteban Vizcarra," ujarnya. Sehingga, beberapa kali Estebah dijatuhkan di lapangan.
Pada pertandingan ini, gol tunggal Arema dicetak Thierry Gathussi. Pemain dengan nomor punggung enam ini berhasil memperdaya kiper Semen Padang Jandia Eka Putra, pada menit ke-57, setelah menerima umpan dari Bustomi lewat tendangan bebas.
Kemenangan ini, membawa Arema memuncaki klasemen sementara, dengan memperoleh 21 poin. Dari delapan laga yang telah dimainkan, tim berjulukan Singo Edan ini telah tujuh kali menang dan satu kali kalah.
Sementara, Semen Padang bertahan di posisi ketiga, dengan mengumpulkan 16 poin dari sembilan kali laga yang telah dimainkan. Tim berjulukan Kabau Sirah ini, mengalami lima kali menang, satu kali kalah dan tiga kali seri.
ANDRI EL FARUQI