TEMPO.CO, Jember - Sekitar 550 anggota Kepolisian Resor Jember diturunkan untuk menjaga aksi unjuk rasa buruh, Rabu, 30 April 2014. Komisaris Polisi Imam Pauji, Kepala Bagian Operasi Polres Jember, mengatakan separuh kekuatan Polres Jember dikerahkan karena aksi kali ini melibatkan lebih dari 700 orang buruh dan berdemosntrasi di banyak lokasi. "Kami hanya ingin memastikan bahwa aksi buruh kondusif," ujar Imam.
Pantauan Tempo, ratusan polisi bersenjata lengkap disebar ke sejumlah lokasi di Kota Jember, seperti Gelanggang Olahraga Kaliwates, kantor Perusahaan Daerah Perkebunan, kantor PTPN XII, kantor Disnakertrans, gedung Pemkab Jember, dan gedung DPRD. Sebuah kendaraan taktis lengkap dengan water cannon juga ikut mengawal aksi yang melibatkan ratusan motor dan mobil itu. "Sekarang kan masih dalam suasana pemilu, kami tidak ingin kecolongan," kata dia.
Aksi ratusan buruh Jember itu dimulai dari GOR Kaliwates. Dengan ratusan motor dan mobil, sekitar 700 buruh itu membuat macet sejumlah ruas jalan di kawasan Kota Jember. Aksi memperingati Hari Buruh Internasional itu berlangsung semarak karena para demonstran membagikan poster-poster bernada protes serta memutar musik di sistem suara berukuran besar.
Umar Faruk, koordinator aksi, mendesak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember menindak tegas pengelola perusahaan-perusahaan yang melanggar Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2013. Menurut dia, sampai saat ini masih banyak perusahaan di Jember yang menggaji buruhnya di bawah Upah Minimum Kabupaten sebesar Rp 1,270 juta per bulan. "Ayo seret ke pengadilan, berikan sanksi tegas. Kalau perlu penjarakan pengusaha yang masih melanggar," kata Umar.
MAHBUB DJUNAIDY