TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan Pertamina pada masa lalu pernah menyewakan lahan kepada Jakarta International School (JIS) dengan harga murah. "Tapi itu dulu, sekarang sudah tidak lagi," ujarnya kepada Tempo, Senin, 28 April 2014. (Baca: JIS Pernah Sewa Tanah Pertamina Seharga US$ 10)
JIS pernah menyewa lahan milik Pertamina seluas 128 ribu meter persegi di Jalan Terogong, dekat dengan kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sekolah internasional ini hanya membayar US$ 10 atau sekitar Rp 11.100 (kurs pada saat itu Rp 1.110 per dolar AS) untuk 15 tahun.
Dikutip dari majalah Tempo edisi 13 Juli 2003, sewa lahan super murah itu diteken antara Pertamina dan JIS pada 11 Juli 1985. Disebutkan bahwa penyewa menyerahkan kompensasi sebesar US$ 10. Perjanjian yang ditandatangani Toerki Witoelar mewakili Pertamina dan Thomas C. Kessinger dari JIS itu berlaku sejak 1 April 1985 hingga 30 April 2000. (Baca:Imigrasi: Izin Guru JIS Tak Bermasalah)
Menurut Adiatma, pada 2000 Pertamina meminta JIS untuk meneken kontrak ulang penyewaan lahan. Awalnya, pimpinan sekolah menolak dengan alasan terikat perjanjian sebelumnya. Namun, Pertamina tak kehabisan akal dengan menyodorkan dua pilihan: negosiasi ulang harga kontrak atau JIS membeli lahan seharga Rp 20 miliar. Akhirnya, pihak JIS bersedia melakukan kontrak ulang sewa lahan. "Harganya menjadi Rp 1 miliar per tahun," kata Adiatma.
Pertamina, kata dia, sempat mendapatkan setoran dari harga sewa sampai 2008. Setelah itu, aset berupa lahan yang disewakan kepada JIS dilepaskan kepada pemerintah. Alasannya, pelepasan aset karena Pertamina berkonsentrasi kepada kepada bisnis hulu dan hilir minyak dan gas. "Aset yang tidak terkait dengan bisnis inti harus dilepaskan sesuai ketentuan," katanya.
ALI NUR YASIN
Terpopuler
Hatta Rajasa: Stok Pangan Cukup
Sektor Telekomunikasi Dilaporkan Paling Melanggar
Hary Tanoe Masih Bergeming Soal Laporan Tutut
Tiket Kereta Mudik Habis, Masih Ada Alternatif