TEMPO.CO, Tangerang - Emosi yang tidak terkendali menjadi pemicu pembunuhan sadis keluarga mantan pacar di Perum Periuk Jaya Permai RT 06/06, Kelurahan Periuk Jaya, Periuk, Kota Tangerang, Selasa, 29 April 2014 siang. Amarah Ramadhan Gumilang alias Gugun, 27 tahun, diduga tersulut setelah mendengar perkataan orang tua mantan pacarnya tersebut.
"Ada kalimat orang tua mantan pacarnya yang memicu kemarahannya," kata Kapolres Metropolitan Tangerang Komisaris Besar Riad, kepada Tempo, Rabu, 30 April 2014.
Karena, kata Kapolres, meskipun sudah putus dengan Dewi, 24 tahun, hubungan pelaku dengan keluarga korban masih baik. Karena sudah lama berpacaran, keluarga korban menganggap pelaku seperti keluarganya sendiri. "Hubungan selama ini baik dan dekat," katanya. (Baca:Usai Makan Siang, Pelaku Bantai Korbannya)
Bahkan, kedatangan Ramadhan yang bertamu pada siang kemarin disambut dengan hangat dan diiringi santap makan siang bersama. Namun, kata Kapolres, ada kalimat Herayanti, 50 tahun, ibu Dewi, yang membuat pelaku tersinggung. Kalimat ini diucapkan korban ketika pelaku menyampaikan niatnya untuk berpacaran lagi dengan Dewi setelah seminggu lalu diputuskan.
"Kamu cari kerja saja dulu, hidup tidak bisa hanya dengan cinta saja. Kalau nanti lelaki lain yang sudah mapan punya pekerjaan jelas melamar Dewi, mungkin ibu akan menikahkannya dengan lelaki itu," kata Herayanti seperti ditirukan Ramadhan ketika diperiksa penyidik. (Baca:Pembantaian Satu Keluarga Dilatari Sakit Hati)
Setelah mendengar kata-kata itu, Ramadhan langsung terdiam dan tak banyak bicara lagi. Meski demikian, ia terus menyantap hidangan makan siang di piringnya sampai ludes. Ketika makan siang sudah selesai dan anggota keluarga lainnya kembali meneruskan aktivitas masing masing, ia membunuh satu persatu anggota keluarga itu, yaitu Herayanti, Dukut, dan anak bungsu suami istri itu, Prasetyo, 15 tahun.
Entah setan mana yang merasukinya, pemuda itu mengambil kunci Inggris yang berada di rumah itu dan langsung memukuli kepala Herayanti yang sedang beres-beres di dapur. Dengan kalap ia menusukkan pisau ke tubuh korban. Herayanti rubuh bersimbah darah di dapur. (Baca:Hubungan Tak Direstui, Keluarga Pacar Dibantai)
Mendengar suara gaduh di dapur, Prasetyo yang berada di lantai dua rumah itu berlari ke bawah. Namun, ketika turun tangga, siswa SMP ini langsung disambut dengan pukulan keras pelaku yang menggunakan kunci Inggris. Ia langsung jatuh dan tewas dan tubuhnya diseret pelaku di dapur.
Setelah dua korbannya tewas, Ramadhan naik ke lantai dua dan menghabisi nyawa Dukut, 54 tahun. Lelaki tua itu langsung tewas dihujani bacokan dan pukulan kunci Inggris. Setelah melakukan perbuatan itu, pelaku berusaha kabur, tapi kepergok oleh anak kedua dari keluarga korban yang baru pulang sekolah.
Melihat ibu dan adiknya sudah tewas, ia langsung berteriak. Namun, pelaku langsung menghajar bagian kepalanya dengan kunci Inggris. Remaja pria itu jatuh tersungkur. Pergulatan antara keduanya sempat terjadi. Ada kesempatan untuk lolos, ia berlari keluar rumah dan berteriak minta tolong.
Seketika warga sekitar berhamburan ke rumah tersebut. Melihat warga semakin banyak, pelaku lari menuju lantai dua rumah dan kabur lewat atap rumah. Namun, warga yang sudah mengepungnya langsung menangkap dan mengamankannya ke Polsek Jatiuwung. (Baca:Pembantai Satu Keluarga Baru Seminggu Putus Cinta)
JONIANSYAH
Terpopuler:
Di Halte Transjakarta Ini Harus Pakai E-ticket
Kepala JIS Tim Carr Diperiksa Polisi
May Day, Industri Libur