TEMPO.CO, Tangerang - Kapolres Metropolitan Tangerang, Banten, Komisaris Besar Riad mengatakan aksi pembunuhan yang dilakukan Ramadhan Gumilang alias Gugun, 27 tahun, terbilang cepat. Lelaki pengangguran ini hanya butuh waktu tidak sampai satu jam untuk menghabisi tiga nyawa sekaligus. "Enggak sampai satu jam," kata Riad kepada Tempo, Rabu, 30 April 2014.
Menurut dia, pelaku menghabisi nyawa satu per satu korbannya dalam tempo beberapa menit saja. "Alat yang digunakan juga diambil dari TKP atau rumah korban," ujarnya. (Baca:Pembantai Satu Keluarga Baru Seminggu Putus Cinta)
Alat yang digunakan untuk membunuh Dukut, 54 tahun; Herayanti, 54 tahun; dan Prasetyo, 15 tahun, adalah kunci Inggris dan pisau dapur. Pelaku membabi buta dan mengamuk di dalam rumah yang terletak di Perum Periuk Jaya Permai RT 06 RW 06, Kelurahan Periuk Jaya, Periuk, Kota Tangerang, Banten. Ramadhan melakukan tindakan sadis ini setelah keinginannya untuk kembali memacari Dewi, 24 tahun, anak sulung almarhum suami istri Dukut-Herayanti, kandas.
Orang tua Dewi melarang dan menyarankan agar sarjana tehnik yang pernah bekerja di perusahaan tambang di Kalimantan itu mencari pekerjaan. (Baca:Hubungan Tak Direstui, Keluarga Pacar Dibantai)
Entah setan mana yang merasukinya, pemuda itu mengambil kunci Inggris yang berada di rumah itu dan langsung memukuli kepala Herayanti yang sedang beres-beres di dapur. Dengan kalap ia menusukkan pisau ke tubuh korban. Herayanti rubuh bersimbah darah di dapur.
Baca Juga:
Mendengar suara gaduh di dapur, Prasetyo, 15 tahun, anak ketiga Herayanti yang berada di lantai dua rumah itu berlari ke bawah. Ketika turun tangga, siswa SMP ini langsung disambut dengan pukulan keras pelaku yang menggunakan kunci Inggris. Prasetyo langsung jatuh dan tewas dan tubuhnya diseret pelaku di dapur.
Setelah dua korbannya tewas, pemuda ini langsung naik ke lantai dua dan menghabisi nyawa Dukut, 54 tahun. Lelaki tua itu langsung tewas dihujani bacokan dan pukulan kunci Inggris. Setelah melakukan perbuatan itu, pelaku berusaha kabur, tapi kepergok oleh anak kedua dari keluarga korban yang baru pulang sekolah.
Melihat ibu dan adiknya sudah tewas, remaja pria ini langsung berteriak. Namun, pelaku langsung menghajar bagian kepalanya dengan kunci Inggris. Ia jatuh tersungkur. Pergulatan antara keduanya sempat terjadi. Ada kesempatan untuk lolos, dia berlari keluar rumah dan berteriak minta tolong.
Seketika warga sekitar berhamburan ke rumah. Melihat warga semakin banyak, pelaku lari menuju lantai dua rumah dan kabur lewat atap rumah. Namun, warga yang sudah mengepungnya langsung menangkap dan mengamankannya ke Polsek Jatiuwung.
JONIANSYAH
Terpopuler:
Kronologi Penangkapan Afriska, Tersangka Kasus JIS
Hubungan Tak Direstui, Keluarga Pacar Dibantai
Zaenal, Tersangka Kasus JIS, Dikenal Rajin Salat