TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyebutkan Indonesia seharusnya mencontoh Filipina, yang berani meniadakan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Kondisi geografis dan demografisnya kurang lebih sama seperti kita," kata Agus dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2014, Rabu, 30 April 2014.
Dengan meniadakan subsidi BBM, kata Agus, Filipina dapat menjaga inflasi lebih stabil. Bank sentral Filipina, kata dia, juga dapat menjaga suku bunga cukup rendah.
Sebelumnya, Agus Martowardojo mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi diyakini 5,5-5,9 persen, Indonesia harus tetap waspada terhadap ancaman guncangan ekonomi. Ancaman itu, kata Agus, bisa berasal dari pihak eksternal ataupun domestik. "Tantangan pengendalian inflasi dan respons kebijakan," kata Agus.
Ancaman eksternal yang disebutkan Agus yaitu masih berlanjutnya berbagai masalah ekonomi global yang terjadi pada 2013. Sedangkan dari domestik, Agus menyebutkan subsidi bahan bakar minyak masih menjadi sumber risiko utama melebarnya defisit anggaran.
El Nino yang akan terjadi mulai Mei, kata dia, akan menimbulkan risiko rusaknya lahan dan penurunan produksi pangan. "Walaupun skalanya tidak tinggi, tapi wajib diantisipasi," kata Agus.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Istri Dipaksa Hadir, Akil: Dayak Saya Suruh Serbu!
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0