TEMPO.CO, Homs – Dua buah bom mobil meledak di dekat sebuah bundaran yang sibuk di tengah Kota Homs, Suriah, pada Selasa, 29 April 2014. Akibat ledakan ini, setidaknya 37 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak.
Serangan ini, menurut laporan Al Jazeera, terjadi hanya sekitar beberapa jam setelah sebuah serangan terjadi di ibu kota Damaskus yang menewaskan 14 orang. Ledakan di Homs juga melukai setidaknya 85 orang.
Insiden ini teradi sehari setelah Presiden Suriah Bashar Al Assad kembali mencalonkan diri untuk menjadi presiden dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 3 Juni mendatang. Serangan di Kota Homs diduga kuat menargetkan Alawit dan daerah Syiah yang merupakan tempat bagi pasukan yang setia pada Assad.
Sementara itu, menurut kantor berita Suriah, SANA, serangan di Damaskus terjadi ketika sekelompok orang melemparkan mortir ke lingkungan mayoritas Syiah. Serangan ini menewaskan 14 orang dan melukai 86 lainnya.
Hingga saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. Namun, aksi bom mobil dan lempar mortir kerap kali dilakukan kelompok oposisi untuk melancarkan aksi terornya terhadap pemerintah Assad (Baca: Perang Suriah Menelan 150 Ribu Jiwa).
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS | AL JAZEERA
Terpopuler
Pilot AS Klaim Temukan Puing MH370 di Laut Siam
Ayah Dua Anak Ini Pernah Jadi Korban Gay Pedofil
PBB: Kejamnya Korut Kombinasi Nazi ,Soviet, dan Apartheid