TEMPO.CO , Sumenep - Jalan menuju tempat wisata religi kompleks pemakaman raja-raja Keraton Sumenep, Asta Tinggi, di Desa Kebon Agung, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, ditanami pohon pisang oleh warga sekitar.
Kepala Desa Kebon Agung, Fajar Nur Alam, mengatakan jalan itu memang sengaja ditanami pohon pisang sebagai bentuk kekesalah warga pada Pemerintah Kabupaten Sumenep yang tidak kunjung memperbaiki jalan tersebut. "Sudah dua tahun jalan rusak, tapi tidak ada perbaikan," katanya, Rabu, 30 April 2014.
Menurut Fajar, jalan rusak tersebut telah beberapa kali menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, warga memutuskan menanami jalan berlubang dengan pohon pisang sekaligus agar menjadi tanda bagi pengguna kendaraan bahwa ada kubangan besar sehingga kecelakaan bisa dihindari. Panjang jalan yang rusak parah mencapai 200 meter.
Fajar menegaskan pohon pisang tersebut tidak akan dicabut sampai pemerintah daerah melakukan perbaikan secara permanen. "Lagi pula, Asta Tinggi ini wisata religi andalan Sumenep, malu dong jalannya rusak," katanya. (Baca:Pemilu di Sumenep Akan Diulang)
Mahdum, warga Kecamatan Lenteng, Sumenep, mengatakan akibat ditanami pohon pisang, kemacetan panjang terjadi. Pasalnya, para peziarah harus antre dengan kendaraan dari arah berlawanan. "Jalan ke Asta Tinggi memang banyak yang berlubang," ujarnya. (Baca: Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?)
MUSTHOFA BISRI
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Roy Suryo Terbukti Hanya Kehilangan Satu Suara
Jagal Tangerang Baru Seminggu Putus Cinta
Jalinan CintaTak Direstui,Jagal Tangerang Beraksi