TEMPO.CO, Jakarta - Lima praja madya perempuan IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dilarikan ke rumah sakit akibat gangguan pada mata beberapa hari lalu. Polisi menduga kelimanya dijahili praja seniornya dengan cara disiram air mengandung zat kimia pembersih lantai pada bagian muka di kampus Jatinangor.
Kepala Polsek Jatinangor Komisaris Rudy De Vries menuturkan hasil pemeriksaannya atas kelima praja, Rabu, 30 April 2014. Kelimanya adalah Pungki Sandi M, Tiara Kusumadewi, Episcia Puspita, Aginta K. Ginting, dan Izza Zata Yumni.
Peristiwa itu, kata Rudy, terjadi Ahad malam, 27 April lalu seusai kegiatan praja di Gunung Manglayang. "Diduga saat perjalanan pulang itu ada praja senior perempuan yang kena tersenggol oleh para praja lebih junior. Dalam keadaan lelah para senior ini lalu emosi," tutur Rudy di kantornya. (Baca: Rektor IPDN Resmi Dicopot)
Lantas setiba di kampus Jatinangor, para praja tersebut membalas. Kebetulan kelima praja ini dipanggil terpisah secara acak oleh senior mereka. "Satu orang dipanggil di dekat mess praja nindya. Satu orang dan tiga orang di mess praja madya. Mereka disiram air mengandung zat kimia ke muka," kata Rudy. (Baca: Praja Tewas, Direktur IPDN Bantah Ada Kekerasan)
Larutan tersebut langsung mengenai kedua mata kelima praja tingkat menengah itu. "Cairan mengandung zat kimia itu bikin mereka sangat perih dan gatal sampai enggak bisa melihat. Mereka lalu dibawa ke rumah sakit AMC di Cileunyi," tutur Rudy.
Setelah dicuci dengan obat khusus di rumah sakit malam itu juga, mata empat praja agak mendingan. Namun, kata Rudy, salah satu praja, Pungky, rupanya alergi terhadap obat yang dipakai rumah sakit AMC. Bukannya membaik, Pungky malah merasa matanya bertambah panas dan gatal di bagian sudut mata.
"Digosok-gosok tangan tambah parah. Akhirnya besoknya mereka semua dibawa untuk diperiksa lebih lanjut ke RS (Mata) Cicendo, Bandung,"kata Rudy. Beres diobati di Cicendo, hari itu juga, Senin 28 April, kelimanya diizinkan langsung pulang ke kampus. (Baca: Detik-detik Terakhir, Praja IPDN Masih Ditertawakan)
Rudy mengaku, sejauh ini polisi tidak mengetahui pasti zat kimia apa saja yang ada di dalam air yang disiramkan ke wajah para korban. "Cuma dari hasil penyelidikan kami, ditemukan cairan pengharum lantai dan ruangan yang mengandung karbol dan zat kimia non-porstek," kata dia. (Baca: Sistem Penerimaan Praja IPDN Libatkan KPK)
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler:
Jagal Tangerang Baru Seminggu Putus Cinta
Adik Mantan Pacar Hentikan Amuk Jagal Tangerang
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Olga Syahputra Sakit, Ini Pengakuan Dokternya