TEMPO.CO, Jakarta - Ibu dari bocah korban pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) memiliki cita-cita yang ingin diwujudkan, yakni mendirikan yayasan yang khusus menangani korban-korban pelecehan seksual. "Saya tergerak untuk membuat yayasan khusus korban pelecehan seksual," katanya di Polda Metro Jaya, Rabu, 30 April 2014.
Menurut dia, keberadaan yayasan itu akan memberikan bantuan konseling untuk para korban. Nantinya korban kekerasan seksual itu akan mendapat bantuan secara psikologis untuk mengurangi beban trauma yang mereka rasakan. "Termasuk untuk anak-anak di pinggir jalan juga," katanya.
Salah satu alasan dia ingin membuat yayasan itu karena terkait masa depan korban. Secara statistik, kata dia, 70 persen korban pelecehan seksual akan menjadi pelaku di masa depan. "Bayangkan bisa berapa banyak nanti korbannya," kata ibu berusia 40 tahun tersebut.
Pendanaan yayasan itu nantinya akan ditopang oleh hasil gugatan dia terhadap JIS beberapa waktu lalu. Menurut dia, gugatan perdata bernilai jutaan dollar itu bisa untuk membiayai yayasan tersebut. "Bisa untuk membayar jasa para psikolog juga nantinya," kata dia.
Sebelumnya, kasus itu berawal saat seorang siswa taman kanak-kanak di Jakarta International School menjadi korban pelecehan seksual. Polisi juga masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lain yang bisa menyeret tersangka baru.
Pihak keluarga pun menyatakan bakal menggugat sekolah yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, itu. Mereka menganggap pihak sekolah lalai dalam memberikan pengawasan kepada siswanya. Pihak sekolah juga dianggap terlambat dalam menangani kasus pelecehan seksual tersebut.
Adapun polisi sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah petugas kebersihan yang bekerja di sekolah tersebut. Kini, polisi juga masuh terus mengembangkan penyidikan kasus pelecehan seksual itu.
DIMAS SIREGAR
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS