TEMPO.CO, Bandung - Tim Reaksi Cepat Komisi Nasional Perlindungan Anak mendatangi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin, Bandung, Kamis siang, 1 Mei 2014. Kunjungan itu untuk menemui seorang pasien bocah perempuan yang diduga menjadi korban malpraktek di sebuah klinik di Purwakarta.
Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan kedatangan tim untuk melihat kondisi bocah perempuan berinisial PP, 5,5 tahun. Anak itu telah menjalani perawatan selama 65 hari di Ruang Kenanga RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung, hasil rujukan sebuah klinik di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. "Kondisi anak terlihat tegar dan berkomunikasi lancar, walau berbahasa Sunda," kata Arist di RSUP dr. Hasan Sadikin, hari ini.
Tim Perlindungan Anak ingin menemui ayah pasien itu. Tujuannya, untuk meminta izin operasi PP agar penyakitnya tidak bertambah parah. Kedua orang tua pasien sudah hidup pisah rumah tapi belum bercerai. "Ayah PP sepertinya tidak bertanggung jawab karena tidak merestui izin operasi dan tidak pernah menjenguk. Ini bisa disebut penelantaran," kata Arist.
Pada Jumat atau Senin pekan depan, Tim Perlindungan Anak akan menyambangi klinik yang merujuk pasien. Klinik itu dianggap pihak keluarga melakukan malpraktek. Tim ingin mendapat penjelasan lengkap dari klinik tersebut, kata Arist, karena pihak keluarga tidak mendapat informasi yang memadai soal penyakit dan kondisi pasien. "Kita lebih peduli pada hak sosial anak. Kalau benar terjadi kelalaian, kita harus bela," ujarnya.
Djatnika, dokter di RSUP dr. Hasan Sadikin, mengatakan pasien PP mengalami infeksi kulit berat yang disebabkan oleh bakteri. Ketika datang ke rumah sakit, kedua tangan pasien masih utuh, tapi sudah membusuk.
Selanjutnya, kondisi empat jari tangan kanannya putus, juga separuh tangan kirinya. Penanganan untuk mencegah kondisi itu terhambat izin operasi dari ayah pasien. "Kendalanya itu. Kalau dibiarkan terus, bisa jadi sumber infeksi baru dari jaringan yang telah mati," katanya.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
Rieke Diah Bantah Berambisi Jadi Menteri Tenaga Kerja
PT PAL Incar Proyek Rekayasa Umum
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal