TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati, mengakui lebih menggunakan instingnya saat menetapkan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Sebagai pengambil keputusan, kita membuat penilaian berdasarkan pikiran, perasaan mungkin juga, dalam hal ini insting," kata Sri Mulyani ketika bersaksi untuk terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 2 Mei 2014.
Pernyataan Sri Mulyani ini merupakan jawaban untuk hakim I Made Hendra yang menanyakan indikator dalam penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Sri Mulyani juga mengatakan, dengan penyelamatan Century, keamanan masyarakat yang memiliki uang di bank itu bisa dilindungi. Juga menghindarkan penarikan dana masyarakat dari bank secara bersamaan yang bisa menimbulkan krisis keuangan. (Baca: Sri Mulyani: Kualitas Data BI Sangat Mengecewakan)
Made lalu bertanya kepada Sri Mulyani perihal teori yang menjadi landasan pengambilan putusan berdasarkan insting tersebut. "Apakah ada teori ekonomi yang dapat mendukung pendapat Anda untuk pengambilan keputusan ini, Saudara menggunakan teori ekonomi tidak?" ujar Made.
Baca Juga:
Sri Mulyani berdalih, dia menggunakan rasio dalam pengambilan keputusan itu. "Saya menggunakan rasionalitas bahwa risiko yang dihadapi sistem perekonomian kita jauh lebih besar kalau saya tidak membuat keputusan yang tepat," ujarnya. (Baca: Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri)
LINDA TRIANITA
Terpopuler
Ingin Ketemu Mega, SBY Harus Jawab Lima Pertanyaan
Begini Hukum Islam Versi Brunei
Panglima TNI Sidak Markas Kopassus, Ada Apa?
Pria Australia Mengaku Lihat Puing MH370 di Bali