TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara periode 2007-2009, Sofyan Djalil, mengatakan Sri Mulyani tak hadir dalam rapat di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 13 November 2008. Kata Sofyan, saat itu Sri Mulyani tak bisa hadir karena sedang berada di Amerika Serikat.
"Bu Ani enggak ada. Dia di Amerika," kata Sofyan kepada Tempo, Jumat, 2 Mei 2014.
Karena Sri Mulyani tak bisa hadir, Sofyan Djalil menggantikannya. "Saya sebagai wakil Menteri Keuangan atau Menteri Keuangan sementara," katanya. (Baca: Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri)
Meski di notulen tercatat bahwa Menteri Keuangan hadir, kata Sofyan, Sri Mulyani tidak ada. "Itu yang dimaksud saya," katanya.
Setelah menggelar rapat pada siang itu, para peserta--termasuk Wakil Presiden Boediono yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia--melakukan telekonferensi dengan Sri Mulyani pada malamnya. "Di rapat itu, Pak Boed (Boediono) menyampaikan bahwa Bank Century kalah kliring," katanya.
Sebelum bersaksi dalam sidang kasus Century dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, Jumat, 2 Mei 2014, Sri Mulyani terus disorot ihwal peranannya. Terakhir, Sri Mulyani dicecar pertanyaan oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi selama tujuh jam di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. (Baca: Sri Mulyani: Kualitas Data BI Sangat Mengecewakan)
Salah satunya adalah ihwal kehadiran Sri Mulyani dalam rapat dengan Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden RI pada 13 November 2008. Dalam notulen rapat, "Menteri Keuangan" tercatat hadir.
Sri Mulyani mengatakan, karena tak bisa hadir pada 13 November 2008, ia melakukan komunikasi jarak jauh dengan Boediono. Setelah itu, dia melapor kepada Presiden Yudhoyono bahwa kondisi perbankan nasional mengalami tekanan serius karena persoalan Bank Century. (Baca: Sri Mulyani Tak Ingin Krisis 1998 Terulang)
FEBRIANA FIRDAUS
Terpopuler
Ingin Ketemu Mega, SBY Harus Jawab Lima Pertanyaan
Begini Hukum Islam Versi Brunei
Panglima TNI Sidak Markas Kopassus, Ada Apa?
Pria Australia Mengaku Lihat Puing MH370 di Bali