TEMPO.CO, Jakarta - Hasil analisis pelaku pasar terhadap kinerja keuangan emiten akan mendorong mereka melakukan pembelian saham secara selektif. Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan ketidakpastian koalisi partai politik membuat pelaku pasar akan lebih berfokus pada hasil laporan keuangan kuartal pertama 2014.
Indeks masih dalam tren mendatar dengan kisaran support (batas bawah) 4.625-4.750 dan resistance (batas atas) 4.900-5.000. Ia menyarankan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli ketika indeks jatuh ke area support.
Untuk saat ini, mode jual-beli jangka pendek (trading) tetap bisa dilakukan untuk saham-saham bagus dan pastikan untuk membeli di harga rendah. Berikut rekomendasi Satrio:
1. Saham komoditas bisa dipilih karena harga komoditas terutama minyak sawit mentah (CPO) sedang dalam tren naik. Selain itu, rupiah yang sedang melemah membuat pendapatan dalam dolar AS akan naik. Saham-saham komoditas yang layak dilirik antara lain PT London Sumatera Plantation Tbl (LSIP) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
2. Saham-saham perbankan masih menarik karena rilis laporan keuangan emiten kuartal pertama 2014 mencatat pertumbuhan positif. Saham-sahamnya antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank BRI Tbl (BBRI), dan PT Bank BCA Tbk (BBCA).
3. Saham tambang mendapat sentimen positif dari keputusan pemerintah yang mendukung keringanan bea keluar untuk ekspor mineral. Beberapa saham yang diguyur sentimen positif misalnya PT Adaro Indonesia Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT United Tractor Tbk (UNTR). Sedangkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), meski berorientasi domestik, laporan keuangannya bagus.
PDAT | M. AZHAR
Baca juga:
Bea Keluar CPO Naik jadi 13,5 persen
Dahlan Nilai Kontroversi Satelit BRI Adalah Fitnah
Terpopuler:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit