TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik melaporkan sepanjang bulan April 2014 terjadi deflasi (penurunan harga rata-rata) sebesar 0,02 persen. Angka ini lebih rendah ketimbang inflasi (kenaikan harga rata-rata) sebesar 0,08 persen yang terjadi pada bulan Maret.
"Dari 82 kota, tercatat 39 kota mengalami deflasi dan 43 kota inflasi," ujar Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 2 Mei 2014.
Dia menjelaskan deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan pangan 1,09 persen. Selain itu, terjadi penurunan harga sandang seperti emas.
"Secara internasional harga emas memang menurun," kata dia.
Sementara itu, kenaikan harga yang mendorong inflasi terlihat dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,43 persen. Kenaikan harga terbesar kedua ditunjukkan oleh kelompok kesehatan dengan inflasi 0,41 persen dan diikuti oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan inflasi 0,24 persen.
Dengan begitu, kata Suryamin, tingkat inflasi tahun kalender sepanjang Januari-April 2014 tercatat sebesar 1,39 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2014-April 2013) sebesar 7,25 persen.
Komponen inti pada April 2014 mengalami inflasi 0,24 persen dan untuk periode Januari-April inflasi komponen inti sebesar 1,39 persen. Adapun tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2014-April 2013) sebesar 4,66 persen.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini