TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sebuah laporan umum terkait informasi tentang MH370 telah dirilis oleh pemerintah Malaysia, Kamis, 1 Mei 2014. Dalam laporan itu diketahui bahwa pengendali lalu lintas udara Malaysia baru menyadari MH370 hilang dari layar radar mereka 17 menit setelah take off pada 00.41 waktu setempat dan baru meluncurkan operasi penyelamatan empat jam kemudian.
Pesawat Malaysia Airlines itu sempat memasuki batas zona kontrol lalu lintas udara, dua menit setelah pihak berwenang di Kuala Lumpur mengatakan bahwa pilot harusnya memberi kontak pada pejabat Vietnam. Namun, menurut laporan pejabat di Ho Chi Minh, pihak MH370 tidak melakukannya.
Dari laporan itu, pihak Malaysia dinilai terlambat dalam memberikan operasi penyelamatan. Padahal, menurut konsultan pengawas lalu linta udata di DKM Aviation, Doug Maclean, pejabat Malaysia harusnya bertindak cepat.
"Jika pesawat hilang pada serah terima antar dua negara, Anda harusnya memberikan tindakan dalam waktu tiga hingga lima menit maksimum," kata Maclean, seperti dilaporkan oleh The Guardian, Kamis, 1 Mei 2014.
Laporan itu menjelaskan kontrol lalu lintas udara Vietnam juga sempat bertanya tentang keberadaan pesawat pada 01.38 waktu setempat. Kemudian pesawat terdekat dimina untuk menghubungi MH370, baik dari Kuala Lumpur, Singapura, Hong Kong, dan Phnom Pehh, tapi tidak ada jawaban.
Pengendali lalu lintas udara Malaysia baru mengaktifkan operasi pencarian pada pukul 05.30. Mereka juga tidak menghubungi pimpinan militer sebelum melakukan penyelamatan.
Laporan yang dirilis oleh kargo manifest pesawat ini berasal dari rekaman percakapan antara pilot dan pengendali lalu lintas udara. Di lain pihak, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional berencana untuk mempertimbangkan pelacakan real-time dari MH370 tersebut.
RINDU P HESTYA | THE GUARDIAN
Berita lain:
Jet Suriah Gempur Sekolah, 47 Tewas
Demo Buruh Turki Dibubarkan dengan Gas Air Mata
Dua Lagi Kematian Akibat Virus MERS-CoV