TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Panda Nababan, menilai pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ingin bertemu dengan Megawati Soekarnoputri mempunyai tujuan tertentu. Dia mensinyalir pernyataan SBY itu untuk menciptakan stigma seakan-akan Mega angkuh.
"Ingin membuat seakan-akan Mega sombong, Mega angkuh, tidak menerima SBY," kata Panda kepada Tempo di Kafe Sopra, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Mei 2014.
Menurut dia, Mega masih menyimpan rasa penasaran terhadap SBY. Mega, kata dia, ingin mengetahui alasan SBY mengkhianati putri proklamator itu pada 2004. "Mega masih baik, tidak mengambil kesimpulan, tidak langsung vonis," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Sumatera Utara ini.
Sebelumnya, Presiden SBY ingin menjalin komunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. SBY bahkan mengutarakan keinginannya lewat video yang diunggah lewat akun resminya di YouTube.
Mega disebut merasa dikhianati SBY, yang saat itu menjabat menteri politik dan keamanan. Ketika itu, SBY mengadakan pertemuan politik di kantornya. Tak hanya itu, Mega juga merasa ditelikung karena SBY menyebar informasi pernah ditolak saat melamar jadi calon wakil presiden Mega. Kader PDI Perjuangan sendiri menilai SBY bisa meminta maaf ke Mega Lebaran nanti.
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP |Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS