TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menembak lima perampok spesialisasi perumahan mewah hingga tewas. Tak hanya di Surabaya, kelima perampok tersebut juga pernah beraksi di Jawa Tengah dan Malang.
"Mereka melakukan pencurian dengan kekerasan antarkota antarprovinsi," kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Setija Junanta, Jumat, 2 Mei 2014. Kelimanya adalah Rizki Hutahuruk, 44 tahun, asal Sibolga; Jonri Marbun, 30 tahun, asal Bekasi; Romulus Nainggolan, 31 tahun, asal Medan; Danu Tola Simanungkalit, 44 tahun, asal Rantau Parapat; dan Suyono.
Menurut Setija, komplotan Rizki tidak segan-segan melukai para korbannya dengan senjata tajam. Itu dilakukan misalnya pada korban terakhir di Villa Bukit Regency, Surabaya, 26 April 2014 lalu. Pemilik rumah sempat dipukul karena tidak patuh.
Dari laporan korban itulah polisi kemudian melakukan penyelidikan. Para pelaku ternyata sempat membeli sejumlah peralatan seperti linggis, sabit, serta alat pengungkit di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Citraland. Aksi mereka terekam oleh sebua camera circuit television (CCTV). "Rekaman CCTV itu yang sangat membantu kami untuk mengenali pelaku," kata Setija.
Saat pengintaian, polisi mendapati mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi A-1145-FF yang terlihat mencurigakan. Polisi lantas melakukan pengejaran dan memberikan tembakan peringatan. Mobil justru semakin melaju kencang hingga akhirnya polisi mengarahkan tembakan ke pintu sopir mobil.
Setelah berhenti, para pelaku berniat menyelamatkan diri dan menyerang polisi dengan senjata tajam. Mereka kemudian ditembak hingga tewas. "Kami memberikan tembakan di dada untuk melumpuhkan para pelaku," kata Setija. (Baca: Satu Perampok Alfamart Dibekuk Warga)
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman mengatakan pihaknya menemukan sejumlah barang bukti yang memperkuat dugaan. Dua buah linggis, tali tambang, satu cincin kawin milik korban, satu tang potong, dan uang tunai Rp 8,7 juta didapat dari para pelaku di dalam mobil. "Jadi mereka ini keliling untuk menyasar rumah-rumah mewah yang sekiranya bisa dirampok," kata Farman.
Kasus ini masih akan terus didalami dan dikembangkan. Sebab, polisi menduga kuat masih ada anggota lain yang juga terlibat dalam komplotan, termasuk seseorang yang menerima uang hasil rampokan. (Baca: Tukang Kebun Farah Quinn Jadi Dalang Perampokan)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Ingin Ketemu Mega, SBY Harus Jawab Lima Pertanyaan
Begini Hukum Islam Versi Brunei