TEMPO.CO, Bangkalan - Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menerapkan sistem silang pengawasan ujian nasional (UN) tingkat SMP sederajat yang akan digelar 5 Mei 2014. "Maksudnya, guru tidak boleh mengawasi UN di sekolahnya sendiri," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohammad Kamil, Sabtu, 3 Mei 2014.
Menurut dia, sistem pengawasan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak patut seperti pembocoran jawaban oleh guru kepada siswanya. Selain itu, kata Kamil, pengawasan silang juga untuk menutup celah terjadinya kecurangan karena pada UN tahun ini pihaknya tidak melibatkan pengawas dari unsur perguruan tinggi. "Guru di sekolah A akan mengawasi di sekolah B, yang B mengawasi sekolah C, begitu sistemnya," terang dia.
Baca Juga:
Soal kesiapan pelaksaan UN SMP sederajat di Bangkalan, Kamil menyatakan sudah siap seratus persen. Hari Kamis, kata dia, seluruh soal dan lembar jawaban UN telah disimpan di kantor Polres Bangkalan. "Kemarin seluruh materi UN sudah didistribusikan ke masing-masing polsek," ujarnya.
Logistik UN yang diterima, lanjut Kamil, berupa 366 boks paket soal untuk 304 sekolah penyelenggara. Sedangkan untuk ujian nasional paket B sebanyak 36 boks paket soal untuk 63 sekolah penyelenggara serta 2 boks paket soal susulan. "UN SMP sederajat di Bangkalan akan diikuti 14.015 siswa," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI