TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) semestinya dikerjakan dari arah timur menuju barat dahulu, setelah itu baru dari utara ke selatan. Karena banyaknya pemukiman penduduk.
Hanya saja, kata dia, kajian yang dilakukan Japan International Coorporation Agency (JICA) tersedia untuk jalur utara-selatan. Jika dipaksakan dibangun dari timur menuju barat, dipastikan terkendala lahan.
"Kalau dipaksakan timur-barat, pembangunan tol saja ditolak. Jalannya pun sempit, mau dibangun di mana?" kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat, 2 Mei 2014. (baca: Ahok 'Kapok' Ngutang di Proye MRT).
Walhasil, kata dia, atas pernyataannya tersebut, beberapa warga yang menolak pembangunan MRT tadi mendatanganinya. Mereka, kata Ahok, mendukung dirinya untuk menghentikan pembangunan megaproyek itu.
Ahok mengaku heran dengan pernyataan warga sekitar kawasan Jalan fatmawati, Jakarta Selatan, yang menilai dirinya akan menghentikan proyek tersebut. "Saya bilang apa yang dibatalin. Tidak bisa," katanya.
ERWAN HERMAWAN