TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) IV Semarang menargetkan penutupan semua perlintasan kereta api aktif yang ilegal. Perlintasan tak resmi itu ditutup untuk menghindarkan kecelakaan dan memenuhi amanat undang-undang perkeretaapian.
"Itu sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 yang prinsipnya tak ada lintasan (ilegal)," kata Kepala PT KAI Daop IV Semarang Wawan Ariyanto, Ahad, 4 April 2014.
Di daerah kerja PT KAI Daop IV (meliputi seluruh Provinsi Jawa Tengah), terdapat 705 perlintasan, namun lebih dari separuhnya tidak resmi. "Kami tutup bertahap karena menyangkut pemda dan koordinasi, nunggu waktu tepat," kata Wawan. (Baca: Ribuan Perlintasan Kereta Api Berbahaya)
Ia menyatakan sudah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. PT KAI menargetkan dalam waktu dekat ini bisa menutup hingga 50 persen perlintasan tak resmi. Perlintasan ilegal itu ditutup agar tak lagi menimbulkan korban jiwa akibat kecelakaan kereta.
Untuk mengurangi potensi kecelakaan, PT KAI Daop IV juga menanam mangrove di sisi rel kereta di kawasan Tawang yang selama ini rawan terendam rob pada Sabtu, 3 Mei 2014. Dengan menanam mangrove, PT KAI Daop IV juga berharap perjalanan kereta tidak akan terganggu oleh genangan rob. "Ini diperkuat agar tak terjadi longsor dan kuat terhadap genangan air yang mencapai 1-5 sentimeter," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop IV Semarang Eko Budiyanto menyatakan upaya mengurangi jumlah kecelakaan kereta juga dilakukan dengan membagikan stiker kepada publik. "Stiker itu berisi peringatan untuk membangun kesadaran keselamatan kereta," kata Eko.
Petugas PT KAI membagikan stiker kepada pengendara mobil dan sepeda motor untuk mengimbau mereka agar berhenti ketika ada peringatan kereta lewat di perlintasan. "Kereta tak bisa direm mendadak. Jangan angap seperti mobil," kata Eko. Menurut dia, terdapat dua ribu stiker yang dibagikan kepada pengguna jalan. Dia berharap stiker itu bisa menjadi peringatan yang tak mudah dilupakan oleh masyarakat. (Baca juga: Penjaga Perlintasan Kereta Api Disertifikasi)
EDI FAISOL
Berita Terpopuler:
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Ingin Ubah Persepsi, B-Channel Ganti Nama Jadi RTV