TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia menargetkan awal pembangunan museum kereta di Ambarawa dimulai awal Juni 2014. Pembangunan meliputi rangkaian keseluruhan secara paralel dari jalur lama yang meliputi Tuntang, Ambarawa, Jambu, dan Bedono.
"Pembangunan itu mudah, kemungkinan awal Juni," kata Exceutive VP Concervation & Heritage PT Kereta Api Indonesia Ella Ubaidi di Semarang, Ahad, 4 Mei 2014. (Baca: Museum Kereta Api di Gedung Lawang Sewu, Semarang)
Menurut Ella, pembangunan museum itu sudah dialokasikan oleh Kementerian Perhubungan senilai Rp 1,1 miliar. Secara umum, dia memastikan sebagian fasilitas pendukung museum, seperti lokomotif dan infrastruktur jalur kereta, selesai diperbaiki. "Saat ini tinggal menata loko dan tampilan," Ella menambahkan.
Ella juga menyatakan keberadaan sejumlah aset tua milik PT KAI itu tak bisa dikelola oleh pihak luar, termasuk pemerintah daerah. Pernyataan Ella itu menjawab keinginan Pemerintah Kota Semarang yang ingin terlibat mengelola salah satu aset bersejarah di Kota Semarang, yakni gedung Lawangsewu. Menurut Ella, pemerintah daerah terlibat mengelola aset PT KAI, tapi diperbolehkan pemanfaatan bersama.
Sikap itu pernah disepakati oleh pemerintah provinsi dengan akan digelarnya event di gedung Lawangsewu sebanyak 5-6 kali setahun. "Namun kami tunggu sejauh ini hanya kadang-kadang, tapi tak terorganisasi secara baik," katanya.
Keberadaan gedung Lawangsewu yang berada di tengah Kota Semarang itu saat ini sudah dikelola menjadi museum. PT KAI sendiri mengaku sangat diuntungkan karena museum yang baru dibuka kurang dari lima tahun itu sudah mampu mengembalikan modal pengelolaan dengan pendapatan rata-rata Rp 200-300 juta. (Baca juga: PT Kereta Api Menata Ulang Benda Cagar Budaya)
EDI FAISOL
Berita Terpopuler:
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Ingin Ubah Persepsi, B-Channel Ganti Nama Jadi RTV