TEMPO.CO, Pasuruan--Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Reso Pasuruan Ajun Komisaris Bambang Sugeng menjelaskan kronologi kasus pembacokan sadis kepada satu keluarga yang terjadi di Perum Gading Permai blok AA7 Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Sabtu kemarin. "Petugas sudah selesai melakukan oleh TKP (tempat kejadian perkara), selama kurang lebih tiga jam," kata dia kepada Tempo, Ahad, 4 Mei 2014.
Menurut Bambang, hasil olah TKP itu mengerucut pada motif balas dendam atau sakit hati. Sebab tidak ada barang korban yang hilang. "Sepeda motor dan barang berharga lainnya masih utuh, jadi kemungkinan motifnya dendam," kata Bambang.
Berdasarkan temuan polisi, pembacokan itu terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. Pada waktu itu korban Michael Yulius, 35 tahun, keluar rumah karena ada seseorang yang memanggil. Namun di teras rumah itu Michael dijemput sambetan senjata tajam oleh dua orang pelaku yang memakai topeng.
Mendengar keributan di luar, ayah Michael, Gunawan, 80 tahun, ingin melihat anaknya. Namun sampai di luar pelaku juga membacok lelaki renta itu tanpa ampun. Ibu Michael, Bertha, 80 tahun, yang menyusul suaminya keluar rumah pun ditebas senjata tajam. "Pelakunya tiga orang, mengendarai dua sepeda motor. Usai melakukan aksi sadistis, para pelaku langsung kabur, sehingga warga tidak tahu pada kejadian tersebut," kata dia.
Warga baru tahu kejadian tersebut, kata Bambang, setelah ada teriakan minta tolong dari korban. Warga lalu melaporkan kejadian itu kepada polisi. Petugas mengevakuasi korban yang terluka parah. "Tiga orang korban yang berlumuran darah dilarikan ke Rumah sakit Bangil, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya," kata dia.
Michael menderita luka bacok di tangan kiri dan pergelangan tangannya putus. Kepala bagian belakang, kening kanan dan kening kiri serta leher sebelah kanan luka parah. Sedangkan Gunawan menderita luka bacok pada pelipis sebelah kiri. Selain itu di hidung dari atas ke bawah dan dada sebelah kanan juga luka parah.
Adapun Bertha mengalami luka parah hanya pada bagian tangan. "Untuk penyelidikan awal hasilnya baru seperti itu. Dokter belum memperbolehkan kami tanya banyak hal kepada korban karena kondisinya luka parah," kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH