TEMPO.CO, Jakarta - Penyewaaan pesawat oleh calon presiden dinilai lumrah oleh Presiden Direktur CSE Eviation, Edwin Soedarmo. Menurut dia, tarif sewa pesawat sangat tergantung pada total biaya operasional pesawat dan efisiensi maskapai penerbangan itu sendiri. "Angka tidak pasti, tergantung cost structure," tuturnya ketika dihubungi, Ahad, 4 Mei 2014.
Konsultan penerbangan ini memperkirakan tarif sewa atau carter pesawat Batik Air dengan tipe Boeing 737-900 oleh Joko Widodo alias Jokowi mencapai US$ 5–7 ribu per jam.
Bila dikonversikan ke rupiah, tarif sewa pesawat itu Rp 58-81 juta per jam. “Tapi tarif itu bisa berubah dan sangat fleksibel. Bisa dihitung per jam atau sewa bulanan,” kata Edwin.
Pernyataan Edwin tersebut menanggapi kunjungan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jokowi, ke sejumlah ulama di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta dengan pesawat carteran Boeing 737-900 milik Batik Air pada Sabtu lalu. Penggunaan pesawat milik anak perusahaan Lion Air yang dimiliki oleh Wakil Ketua Umum PKB, Rusdi Kirana, ini sontak menimbulkan spekulasi ihwal koalisi PKB dengan PDIP. (Baca: Hari ini, Jokowi Temui Ulama Jawa Tengah)
Sebelumnya, Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines Edward Sirait mengakui bahwa tarif sewa pesawat memang biasanya lebih mahal dibanding tarif penerbangan komersial biasa. Namun ia enggan menyebutkan harga sewa yang dikenakan Batik Air kepada Jokowi. "Ini urusan dagang. Tarif itu rahasia," ucapnya. (Baca: Ketepatan Terbang Batik Air Paling Tinggi )
MAYA NAWANGWULAN
Berita terpopuler:
Flu Arab Masuk Amerika Serikat
Tanah Longsor di Afghanistan, 2.100 Tewas
Daftar 55 Sekolah dan Universitas di Amerika yang Rawan Kekerasan Seksual