TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengungkapkan kasus kekerasan anak terhadap anak di SDN Makassar 09 Pagi, Jakarta Timur, bukanlah yang pertama sepanjang 2014.
"Selama Januari hingga April, kami mencatat ada delapan kasus kekerasan serupa," ujar Erlinda kepada Tempo, Ahad, 4 Mei 2014.
Erlinda mengatakan delapan kasus itu terjadi di jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Di tingkat SD, ada dua kasus kekerasan anak terhadap anak. Kasus di Jakarta Timur itu adalah yang terbaru.
Sedangkan di tingkat SMP ada dua kasus kekerasan. Sisanya terjadi di tingkat SMA. "Bentuk kekerasannya beragam, ada yang antaranak sepantaran, ada juga kekerasan antaranak yang lebih tua dengan yang lebih muda," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya belum memiliki data spesifik perihal kekerasan anak terhadap anak. Karena itu, kata dia, data yang bisa dipaparkan masih terbatas pada tahun ini saja.
Kasus-kasus kekerasan itu, dia menambahkan, kebanyakan terjadi karena faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang buruk, kata Erlinda, akan mengajarkan anak-anak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Kemarin, Renggo Khadafi, 11 tahun, siswa kelas V SDN 09 Pagi, Makassar, Jakarta Timur, meninggal. Sebelumnya, pada 28 April lalu Renggo mengalami kekerasan yang dilakukan seniornya di sekolah. (Baca: Ini Pengakuan Senior Yang Membuat Renggo Meninggal)
ISTMAN MP