TEMPO.CO, Jakarta - Satu per satu kasus pedofilia di Indonesia mulai terkuak. Terakhir, polisi menangkap Ahmad Sobadri alias Emon, 24 tahun, karena menyodomi 73 bocah laki-laki di Sukabumi. Bulan lalu, menyeruak pula kasus pencabulan seorang bocah di Jakarta International School.
Pada hampir semua kasus, para predator selalu aktif mencari mangsa. Karena itu, korbannya selalu banyak. Jarang sekali hanya satu atau dua orang. Tingginya angka pedofil itu ternyata menarik perhatian Interpol dan Federal Bureau Investigasi (FBI)--biro investigasi Amerika Serikat.
“Mereka mengatakan kasus pedofilia di Indonesia tertinggi di Asia,” kata Kepala Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius pekan lalu kepada Tempo. Ia pun kaget. (Baca: Empat Bulan, 200 Anak Indonesia Alami Kekerasan Seks)
Suhardi mengetahui informasi itu setelah menerima kunjungan kedua lembaga polisi elite tersebut pertengahan April lalu. Ia sempat mendebat mereka. Menurut dia, kasus pedofilia di Thailand masih tertinggi di Asia. “Mereka menyerahkan data, baru saya percaya,” kata Suhardi. (Baca: Keterangan Polisi Soal Eks Guru JIS yang Jadi Buron Kasus Pedofilia)
Kasus pedofilia di Indonesia mulai ramai setelah pada 2001 seorang turis dari Italia, Mario Manara, mencabuli 12 bocah di Pantai Lovina, Buleleng, Bali. Ia hanya dihukum 9 bulan penjara karena hukum saat itu masih sangat lemah. Sejak itu kemudian muncul Undang-Undang Perlindungan Anak.
MUSTAFA SILALAHI
Topik Terhangat:
Tragedi JIS| Jokowi| Prabowo| Pemilu 2014| Emon
Berita Terpopuler:
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Jokowi Hanya Sehari Sewa Boeing 737-900
Di Jombang, Jokowi Ngaji Kitab Kuning
Ini Pengakuan Senior yang Membuat Renggo Meninggal