TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Dasar 08/09 Makassar, Kampung Makassar, Jakarta Timur, Sri Hartini, menyangkal kesaksian siswa kelas V di sekolahnya yang mengatakan telah terjadi kekerasan oleh siswa kelas VI terhadap Renggo Khadafi, 11 tahun.
"Tidak ada yang melapor," kata Sri di kantornya, Senin siang, 5 Mei 2014. Sri menolak anggapan bahwa pihak sekolah kecolongan. "Kejadiannya kan terjadi waktu istirahat," ucapnya. "Kami juga tidak melakukan pembiaran, karena memang guru tidak ada yang tahu kejadian itu."
Renggo meninggal pada Ahad, 4 Mei 2014, setelah dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Renggo tewas diduga akibat dianiaya seniornya yang duduk di kelas VI.
Pemicu penganiayaan yang terjadi pada Senin, 28 April 2014, itu adalah Renggo menyenggol dan menjatuhkan minuman yang dipegang seniornya. Renggo yang sudah meminta maaf dan mengganti minuman itu malah dipukuli di salah satu ruang kelas sekolah tersebut.
Sri mengatakan telah menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kita tunggu saja hasilnya nanti."
Sri mengaku siap diberi sanksi oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur jika dinilai bersalah."Yang pasti saya akan bekerja secara optimal sampai kasus ini selesai." (Baca: Renggo Meninggal, Kepala Sekolah Terancam Dipecat)
PRAGA UTAMA