TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan ekspor nonmigas menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara sehingga neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 mengalami surplus US$ 700 juta. Dia bahkan mengklaim pertumbuhan ekspor ke negara nontradisional meningkat pesat.
"Kinerja ekspor nonmigas pada Maret mengalami peningkatan dan menciptakan surplus. Ini konsisten dengan kondisi ekonomi global yang membaik dan tidak terpengaruh dengan penurunan ekonomi Cina," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 5 Mei 2014.
Lutfi juga menjelaskan bahwa ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat pada kuartal pertama 2014 naik 2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal I tahun ini, nilai ekspor nonmigas ke AS mencapai US$ 3,82 miliar.
Selain itu, ekspor ke nagara-negara nontradisional juga naik signifikan. Ekspor nonmigas ke Afrika Selatan, misalnya, dalam tiga bulan pertama 2014 naik 147,9 persen menjadi US$ 297,1 juta. Ke Iran, ekspor nonmigas Indonesia naik 67,7 persen menjadi US$ 43,3 juta, sementara ke Uni Emirat Arab naik 67,1 persen menjadi US$ 245,9 juta dan ke Nigeria naik 58,1 persen menjadi US$ 66,3 juta.
Lutfi menambahkan, kalau dilihat dari jenis komoditasnya, peningkatan ekspor dalam tiga bulan pada awal tahun ini didorong oleh perhiasan 112,5 persen menjadi US$ 1,3 miliar. Selain itu, komoditas kimia organik naik 41,4 persen menjadi US$ 888,6 juta serta ikan dan udang naik 22,4 persen menjadi US$ 735,8 juta.
PINGIT ARIA
Terpopuler
Dahlan Iskan Angkat Deputi Menteri Berusia Muda
Bikin RTV, Bisnis Peter Sondakh Kian Menggurita
Samsung Harus Bayar Denda ke Apple Rp 1,4 Triliun
50 Persen Jembatan Timbang di Jateng Akan Ditutup