TEMPO.CO, Chibok - Presiden Nigeria meminta bantuan internasional untuk menemukan dan menjamin pembebasan 276 siswi yang diduga diculik oleh pejuang Boko Haram. Permintaan bantuan internasional ini dilakukan Presiden Goodluck Jonathan di tengah kritis atas kelambanan pemerintah.
Jonathan mengatakan dia telah meminta bantuan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan juga mendekati kekuatan dunia lainnya termasuk Inggris, Prancis, dan Cina terkait dengan bantuan masalah keamanan.
"Ini adalah saat yang sulit bagi negara ini dan menyakitkan," katanya seperti dilansir Al-Jazeera, Senin, 5 Mei 2014. Dia juga meminta kerja sama orang tua, wali, dan masyarakat dalam upaya penyelamatan. "Kami akan mendapatkan lebih sekedar tantangan (keamanan)."
Masyarakat Nigeria mengecam pemerintah yang dianggap lamban dalam menyelamatkan para siswi yang diculik dari asrama mereka di Kota Chibok, negara bagian Borno, pada 14 April lalu. (Baca: 200 Siswi Nigeria Diculik Boko Haram)
Menurut dia, hilangnya para siswi secara misterius seperti peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga kini belum ditemukan meski pencarian multinasional telah dilakukan.
Sebelumnya, Sabtu, 3 Mei 2014, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry telah menjanjikan bantuan. "Penculikan ratusan anak-anak oleh Boko Haram adalah sebuah kejahatan yang tidak wajar. Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mendukung pemerintah Nigeria dalam mengembalikan mereka ke rumah dan membawa para pelaku ke pengadilan," kata Kerry dalam pernyataannya dari Addis Ababa, Ethiopia.
Presiden Jonathan juga telah bertemu dengan seluruh pemangku kepentingan pada Sabtu lalu, termasuk petinggi Sekolah Tingkat Pertama Putri Chibok, di mana para siswi diculik. Namun, masyarakat Nigeria terlanjur marah atas kegagalan pemerintah menyelamatkan para siswa sehingga memicu protes di berbagai kota. Jonathan juga dinilai tak peduli dengan penderitaan para siswi yang diculik.
Laporan lain menyebutkan bahwa para siswi dijual oleh para penculik dengan harga hanya US$ 12 (Rp 138 ribu). Menurut orang tua korban penculikan berdasarkan penduduk desa, para siswi dibawa melintasi perbatasan Nigeria ke Kamerun dan Chad.
Aksi penculikan massal itu merupakan tindakan Boko Haram yang paling mengejutkan selama pemberontakan mereka lima tahun terakhir yang sudah menewaskan ribuan orang di wilayah utara dan tengah Nigeria. Tahun ini saja setidaknya 1.500 orang tewas.
Boko Haram merupakan kelompok bersenjata yang berarti "pendidikan Barat haram", kerap menyerang sekolah selama pemberontakan mereka melawan pemerintah Nigeria. Mereka ingin menerapkan syariat Islam di negara produsen minyak terbesar di Benua Afrika tersebut.
AL JAZEERA | ROSALINA
Terpopuler
Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran
Briptu Eka Menikah, Netizen: #Aku Rapopo
Briptu Eka Menikahi Polisi Anti-Narkotik
Korban Sodomi Emon Bertambah Jadi 73 Anak
Agnez Mo Tampil Seksi dengan Suami Mariah Carey