TEMPO.CO, Kendal - Pengasuh Pondok Pesantren Alfadlu yang juga salah satu Musytasar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Dimyati Rais, berpesan kepada calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, untuk tetap bersahaja. Meski pamornya dan elektabilitasnya disebut unggul dibanding calon presiden lain, Jokowi sebagaiknya mempertahankan penampilannya yang sederhana, sebagaimana yang ditunjukkan selama ini.
"Sederhana itu memberi keteladanan yang baik bagi rakyat dan menjauhkan praktek korupsi," kata Mbah Dim--panggilan KH Ahmad Daimyati--yang ditirukan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Jokowi bertemu dengan Mbah Dim di Pesantren Alfadlu, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Ahad malam, 4 Mei 2014. (Baca: Jokowi Berikhtiar Pemilu Presiden Satu Putaran)
Basarah yang ditunjuk sebagai salah satu juru bicara pertemuan tersebut menyampaikan hal itu setelah Mbah Dim dan Jokowi bertemu sekitar setengah jam. Turut serta dalam pertemuan adalah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahyo Kumolo. Dari PKB ada Marwan Jakfar, Abdul Kadir Karding, dan Alamudin Dimyati Rais. Terlihat pula Efendy Choiri dari Partai NasDem dan Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali.
Nasihat Mbah Dim yang lain adalah politik merupakan bagian dari ibadah dalam rangka menjadikan negara lebih baik. Jokowi mengenakan celana hitam dipadu baju koko putih dan peci hitam. Dia menumpang mobil Toyota Innova dengan nomor polisi AD-8458-PU. Sedangkan rombongan yang mengikuti Jokowi naik Alphard dan Fortuner.
Selama dua hari, Sabtu dan Ahad, Jokowi berkunjung ke sejumlah kiai dan ulama di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Berangkat dari Jakarta pada Sabtu pekan lalu, rombongan Jokowi mencarter pesawat Batik Air.
SOHIRIN
Terpopuler
Buruh Sandera Prabowo dengan 10 Tuntutan
Usut Cuci Uang Anas, KPK Periksa Munadi Herlambang
PAN Abaikan Kasus Prabowo
Tak Ada Patroli Satpam dan Polisi di Dalam JIS