TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 20 imigran gelap asal Nepal dan Albania didorong kembali ke perairan Indonesia oleh Angkatan Laut Australia, setelah kapal mereka dibakar. Imigran itu terdampar di Papela, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
"Ada 20 imigran yang diamankan setelah terdampar di perairan Rote Ndao," kata Kapolres Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Hidayat kepada Tempo, Selasa, 6 Mei 2014.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, menurut dia, 20 imigran ini berangkat ke Australia untuk mencari suaka dari dua lokasi berbeda. Sebanyak 18 imigran asal Nepal diberangkatkan dari Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan dua imigran Albania diberangkatkan dari Papela, Rote Ndao, bersama seorang anak buah kapal.
"Kami tidak tahu pasti kapan mereka berangkat ke Australia," katanya.
Setibanya di sebuah pulau di Australia, mereka diamankan oleh Angkatan Laut Australia, sementara kapal yang mengangkut dua orang asal Albania dibakar. Lalu dua orang itu digabung dengan imigran asal Nepal dan didorong kembali ke Indonesia. "Kapal yang dari Rote dibakar. Mereka kemudian didorong kembali ke Indonesia," katanya.
Puluhan imigran itu sejak kemarin telah ditahan di Rumah Detensi Imigrasi Kupang. Namun, anehnya, Kepala Imigrasi Kupang Silvester Sililaba mengaku belum mengetahui adanya penangkapan 20 imigran itu. "Saya belum tahu ada penangkapan imigran. Apalagi katanya sudah diserahkan ke Imigrasi," katanya.
YOHANES SEO
Baca juga:
Arogansi Australia Dinilai Perkeruh Suasana
10 Imigran Usiran Australia Dibawa ke Manado
Lagi, Australia Dorong Imigran Gelap ke Indonesia
Terpopuler
Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran
Asisten Guru Diduga Terlibat Kekerasan Seks di JIS
Jokowi Bertemu 13 Dubes Timur Tengah Malam Ini