TEMPO.CO, Lumajang - Seorang pemuda ditemukan tewas di dasar jurang di bawah Jembatan Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 6 Mei 2014. Polisi belum mengetahui identitas mayat pemuda yang rambutnya dicat merah ini.
Mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan berusia sekitar 20 tahun dan berambut cepak. Perawakannya sedang, dengan tinggi badan kurang-lebih 165 sentimeter. Pemuda berkulit kuning langsat ini mengenakan celana panjang jins warna abu-abu, celana dalam boxer hitam, dan ikat pinggang warna-warni. Pemuda ini juga mengenakan jaket warna putih tulang.
Terdapat luka di kepala belakang, pinggul, dan kaki patah, yang diduga akibat jatuh dari Jembatan Gladak Perak dengan ketinggian lebih dari 50 meter. Kepala Kepolisian Sektor Candipuro Ajun Komisaris Junaidi mengatakan masih menyelidiki kasusnya.
Ihwal dugaan bahwa mayat tersebut merupakan korban pembunuhan, Junaidi belum bisa memberikan keterangan. "Masih dalam penyelidikan," katanya. Menurut Junaidi, mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang penambang pasir. "Penambang pasir ini kemudian lapor ke polisi," ujar Junaidi.
Setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara, mayat Mister X tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Junaidi juga mengatakan bahwa polisi telah mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi di sekitar tempat kejadian. Penemuan jenazah di sekitar Gladak Perak ini tidak kali ini saja terjadi. "Daerah itu memang lokasi pembuangan (mayat)," kata Dwi Wismo, warga Lumajang.
Dwi mengatakan mayat yang sering ditemukan di daerah tersebut kebanyakan adalah korban pembunuhan. "Beberapa waktu yang lalu ada korban perampasan mobil. Mayatnya rencananya akan dibuang di tempat itu. Namun keburu kepergok polisi," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA