TEMPO.CO, Jakarta: Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mencatat sebanyak 427 kasus kekerasan atau kejahatan pada anak terjadi sejak Januari hingga April 2014, di Jakarta. “Dari angka itu sekitar 42 persennya merupakan kejahatan seksual,” kata Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, saat dihubungi Tempo, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut Arist, kasus kejahatan pada anak masih tertinggi di Jakarta Timur dengan sekitar 100 kasus dari 427 kasus tersebut. Pada 2013, kasus kejahatan pada anak di Jakarta Timur tercatat 166 kasus dari 666 kasus di Jakarta. “Jakarta Timur kembali mendominasi dan ini sudah mengkhawatirkan,” ujarnya. Sedangkan, Jakarta Utara, Pusat, Barat, dan Selatan, jumlah kasusnya masih sekitar 70-80 kasus. “Jakarta Utara peringkat kedua dengan 82 kasus, sisanya sekitar 70-an kasus,” kata dia. (Baca: KPAI: Kekerasan Seksual terhadap Anak Meningkat)
Menurut Arist, Jakarta Timur memiliki angka kejahatan pada anak tertinggi karena dipengaruhi faktor geografis dengan jumlah penduduk paling banyak. “Penduduknya padat dan kaum miskin kotanya banyak, jadi secara ekonomi juga mempengaruhi,” ujarnya. Sehingga, Arist melanjutkan menimbulkan frustasi dan interaksi sosial tidak terpantau. Ini menjadi tantangan pemerintah untuk mengedepankan DKI Jakarta menuju kota layak anak,” kata Arist.
Sekretaris Jenderal Komnas Anak, Samsul Ridwan, menambahkan Jakarta Timur merupakan daerah padat penduduk. “Kaum urbannya juga banyak, jadi relasi sosial antarwarga jadi sangat pendek,” ujarnya. Karena itu, kekerasan pada anak menjadi tinggi. “Mulai dari kekerasan seksual, fisik maupun verbal, Jakarta Timur masih tinggi,” kata Samsul. (Baca juga: 8 Kasus Pedofilia yang Bikin Geger Indonesia)
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler :
Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran
Briptu Eka Menikah, Netizen: #Aku Rapopo
Briptu Eka Menikahi Polisi Anti-Narkotik
Korban Sodomi Emon Bertambah Jadi 73 Anak