TEMPO.CO, Chibok - Nasib ratusan siswi dari Sekolah Tingkat Pertama Putri di Chibok, Borno, Nigeria, yang diculik oleh Boko Haram semakin mengkhawatirkan. Sebab, pimimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, mengatakan dalam sebuah video bahwa siswi-siswi itu akan dijual.
"Saya telah menculik anak gadis Anda. Saya akan menjualnya di pasar, demi Allah. Allah memerintahkan saya untuk menjualnya. Mereka adalah milik-Nya dan saya akan melaksanakan instruksi itu," kata Shekau sambil berdiri dan tertawa dalam videonya, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut laporan, terdapat 276 siswi yang diduga menjadi korban penculikan militan Islam itu. Namun jumlah orang tua siswa yang melapor anak gadisnya hilang lebih banyak dari catatan yang ada.
Kondisi ini membuat Presiden Nigeria Goodluck Jonathan meminta bantuan negara lain untuk menangani kasus ini. "Ini adalah saat yang sulit dan menyakitkan bagi negara kami," katanya, seperti dilansir Al-Jazeera.
Aksi penculikan massal itu merupakan tindakan Boko Haram yang paling besar selama pemberontakan mereka lima tahun terakhir. Bahkan aksi mereka tahun ini telah menewaskan 1.500 orang.
Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat haram", merupakan kelompok bersenjata yang kerap menyerang sekolah selama pemberontakan mereka melawan pemerintah Nigeria. Mereka ingin menerapkan syariat Islam di negara produsen minyak terbesar di Benua Afrika tersebut.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes
Kenapa Jumlah Anak-anak di Jepang Menurun?
Wartawan Tempo Terima Beasiswa Nieman Foundation