TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Tim Medis RSUD Blambangan Hery Subiakto menjelaskan sebab mengapa Sihatul Alfiah, 24 tahun, tenaga kerja Indonesia di Taiwan dalam kondisi koma. Menurut dia, Sihatul mengalami gagal jantung sehingga merusak otak (anoksia) dan batang otak sehingga korban mengalami koma dan gagal pernafasan.
Hery mengatakan setelah disiksa majikannya, jantung Sihatul sempat berhenti berdetak selama 30 menit, tetapi kerja otak tidak ikut berhenti. Karena berhenti berdetak, pasokan oksigen ke otaknya berhenti. "Inilah yang menyebabkan otak Sihatul rusak sehingga mengganggu syaraf-syaraf yang lain, termasuk pernafasan," kata dokter spesialis penyakit dalam ini dalam konferensi pers, Rabu, 7 Mei 2014.
Sihatul, kata Hery, masih bergantung dengan alat bantu pernapasan. Seluruh tubuhnya belum bisa bergerak meskipun sudah bisa merespon rangsangan dari dokter. RSUD Blambangan menyiapkan delapan dokter spesialis untuk menangani Sihatul.
Dokter spesialis anestasi, Nyoman Kartia, mengatakan saat ini Sihatul demam dengan suhu tubuh 38,5 derajat Celsius, sel darah putihnya meningkat, dan hemoglobin turun. Kondisi fisik ini menunjukkan ada infeksi akibat masuknya kuman.
Ketua tim dokter Tungs' Taichung Metroharbor, Taiwan, Tsao Chih Chen, menjelaskan pihaknya tidak menemukan luka luar di tubuh Sihatul. Namun, dia juga tak mengetahui penyebab jantung Sihatul berhenti berdetak. Tungs' Taichung, kata dia, hanya menerima Sihatul yang sebelumnya dirawat di Chi Mei Medical Centre.
"Hasil diagnosis saat itu, Sihatul mengalami gagal jantung," kata dia.
Sihatul tiba di RSUD Blambangan pada pukul 04.00 WIB. Dia didampingi satu dokter dan tiga perawat dari Taiwan. Dia dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Sebelumnya, Sihatul diterbangkan dari Taiwan pada pukul 17.00 waktu setempat dan tiba di Bandara Juanda, Surabaya, pukul 23.00 WIB. Dari Surabaya, Sihatul menempuh jalur darat.
Sihatul, warga Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, berangkat ke Taiwan melalui perusahaan pengerah tenaga kerja, PT Sinergi Bina Karya, yang beralamat di Malang, Jawa Timur. Di Taiwan, Sihatul bekerja sebagai buruh di peternakan sapi perah di Tainan City, Taiwan. (baca: Jenazah TKW Asal Cianjur Telantar di Arab Saudi)
Sihatul mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang dan memerah susu. Tugas berat itu mulai dikerjakannya sejak pukul 03.00 hingga pukul 22.00 wakrtu setempat.
Sejak 22 September 2013, Sihatul terbaring koma karena disiksa majikannya. Awalnya Sihatul dirawat di Chi Mei Medical Centre, di Liouying, Taiwan. Dia lalu dipindahkan Thungs' Taichung di Min An Road, Distrik Baihe, Kota Tainan. (baca: Ratusan Perempuan Diduga Hendak Diperdagangkan)
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Komnas HAM Akan Sikapi Pengakuan Kivlan Zein