TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga Surabaya Profesor Dr dr Nasronudin, SpPD KPTI FINASIM, sudah memeriksa sampel darah sejumlah pasien terkait dengan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV). Namun sampai saat ini belum ditemukan gejala terjangkitnya virus asal Timur Tengah itu.
"Kami sudah memeriksa beberapa sampel, semua negatif," kata Nasronudin kepada Tempo, Rabu, 7 Mei 2014.
Pemeriksaan dilakukan sejak 2013. Sampel diperoleh Nasronudin dari beberapa orang yang pulang dari berhaji, umrah, ataupun bepergian ke Timur Tengah. Mereka yang tiba di Tanah Air dan mengalami panas serta batuk langsung menjalani pemeriksaan. "Jadi antisipasi itu sudah kami lakukan sejak tahun lalu, setelah beredar kabar virus Corona," kata Nasronudin. (Baca: Indonesia Belum Terbukti Terjangkit MERS)
Penyakit MERS sebenarnya masih satu kerabat dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Keduanya disebabkan oleh virus Corona, tapi dengan bentuk dan distribusi yang berbeda. SARS pertama kali ditemukan di Tiongkok. Sedangkan MERS lebih banyak di Timur Tengah dan beberapa negara di Eropa, seperti Italia dan Prancis.
Berbeda dengan SARS yang menyerang paru-paru, penyakit MERS bisa menyerang paru-paru, hati, dan ginjal. Kendati begitu, keduanya sama-sama mematikan. Gejalanya pun mirip flu biasa. (Baca: Ilmuwan Klaim Temukan Penangkal Penyakit MERS)
Karena itu, masyarakat harus waspada terhadap penyebaran virus ini. Mereka yang ingin bepergian ke Jazirah Arab sebaiknya menjaga kondisi 2-4 minggu sebelumnya. "Makan makanan bergizi dan berkualitas, minum vitamin," kata Nasronudin.
Bila diperlukan, konsumsi obat komplementer termasuk vitamin dan antioksidan yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Iklim tropis di Indonesia juga bisa berpotensi menyebabkan virus Corona bermutasi. Namun, kata Nasronudin, masyarakat Indonesia tidak akan terganggu jika daya tahan tubuh kuat. Mereka yang terlalu lelah, berusia lanjut, punya penyakit kencing manis dan kanker memiliki risiko tinggi terkena virus Corona. (Baca: Satu WNI di Jeddah Meninggal Akibat MERS-CoV)
AGITA SUKMA LISTYANTI