TEMPO.CO, Sumenep - Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mencatat pada ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah sederajat pada tahun ini, sebanyak 242 siswa tidak bisa ikut dengan berbagai alasan. Mulai dari sakit, meninggal dunia, menikah, hingga mengundurkan tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga:
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Achmat Shadik mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari pihak sekolah, dari 242 siswa yang tidak bisa ikut ujian tersebut, sebanyak 101 siswa mengundurkan diri karena ikut orang tuanya merantau ke luar pulau, 61 siswa menikah dini, 69 siswa mundur tanpa keterangan, enam siswa meninggal dunia dan lima sedang sakit. "Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu," katanya saat dihubungi, Kamis, 8 Mei 2014.
Menurut Shadik, dari berbagai alasan tersebut, hanya siswa sakit yang diperkenankan mengikuti ujian susulan pada 22 Mei nanti. Adapun siswa dengan alasan lainnya tidak diperbolehkan ikut ujian susulan. "Yang sakit harus menyertakan surat keterangan dokter," ujar dia.
Soal pelaksaan ujian nasional di Sumenep, Shadik menilai selama empat hari pelaksanaan UN berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. Jumlah peserta UN tingkat SMP sederajat di Kabupaten Sumenep tahun ini sebanyak 16.820 siswa yang tersebar di 513 lembaga penyelenggara.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan
Demokrat Ogah Koalisi dengan Jokowi atau Prabowo