TEMPO.CO, Jakarta - Belum adanya kepastian politik terkait dengan asangan calon presiden dan wakil presiden membuat pelaku pasar kembali mengambil posisi menunggu. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini, 8 Mei 2014, melemah tipis 1,18 poin (0,02 persen) ke level 4.860,88. Indeks bergerak fluktuatif walaupun bursa regional Asia mayoritas ditutup menguat. (Baca: Bursa Asia Rebound, IHSG Melemah Sendirian)
Situasi politik dalam negeri membuat berbagai data-data positif yang keluar ditanggapi netral oleh investor. Membaiknya data cadangan devisa dan dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di level 7,5 persen gagal memicu gairah beli investor.
Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan pelaku pasar lokal serta asing masih dalam posisi melihat dan menunggu. Implikasinya, transaksi saham kurang bergairah. "Investor masih menanti pengumuman resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga dalam pemilihan presiden Juli mendatang."
Pasar berharap presiden dan wakil presiden terpilih nanti bisa memberikan jawaban atas berbagai tantangan yang ada. Terutama menjaga pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investor asing.
Dari eksternal, minimnya gairah beli juga disebabkan oleh pemangkasan stimulus moneter bank sentral Amerika Serikat (The Fed). "Penarikan stimulus akan membuat asing pikir-pikir untuk masuk lagi ke bursa Indonesia karena likuiditas semakin berkurang," kata Kiswoyo.
Hingga 17.15 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,93 persen ke level 14.163,78, indeks Hang Seng menguat 0,42 persen ke 21.837,12, indeks Strait Times menguat 0,33 persen ke 3.247,18, dan bursa Korea menguat 0,55 persen ke 1.950,60.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY