Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Terkejut Atas Meluasnya Aksi Spionase Israel  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah). REUTERS/Ronen Zvulun
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah). REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Aktivitas spionase Israel yang agresif dan meluas di daratan Amerika Serikat memicu kekhawatiran dan kemarahan pejabat pemerintah Amerika dan menyebutnya telah melewati batas," tulis Newsweek dalam edisi Selasa, 7 Mei 2014.

Laporan itu mengutip pejabat intelijen senior dan staf kongres, yang tak bersedia disebut namanya, yang telah mengetahui informasi rahasia tentang kegiatan mata-mata Israel. Staf Kongres itu menyebut tingkat spionase Israel sudah dalam taraf "serius" dan "mengejutkan", jauh melebihi kegiatan serupa oleh sekutu dekat AS lainnya.

Beberapa aksi mata-mata itu diduga terkait soal industri, yang dilakukan oleh perusahaan Israel atau perorangan. Namun, jumlah yang signifikan dari aksi spionase itu tampaknya merupakan aksi pengintaian oleh negara, kata Newsweek.

"Tidak ada negara lain mengambil keuntungan dari hubungan soal keamanan seperti cara Israel untuk tujuan spionase," kata salah satu mantan penasehat anggota Kongres AS yang menghadiri briefing rahasia tentang masalah ini kepada Newsweek. "Hal ini cukup mengejutkan. Maksud saya, jangan dilupakan oleh siapa pun bahwa setelah semua cuci tangan (Jonathan) Pollard, (aksi spionase) itu masih berlangsung."

Pollard, seorang analis intelijen Angkatan Laut kelahiran AS, hingga kini masih menjalani hukuman seumur hidup di penjara North Carolina karena melakukan aksi mata-mata untuk Israel. Dia ditangkap pada 1985.

Masalah kegiatan mata-mata Israel saat ini tampaknya terkait keinginannya untuk bergabung dengan program bebas visa AS, yang akan memungkinkan warga Israel mendapatkan kemudahan lebih besar dalam melakukan perjalanan ke AS.

Persyaratan untuk masuk dalam program bebas visa cukup sulit. Menurut Department of Homeland Security yang dikutip Newsweek, ini termasuk "peningkatan penegakan hukum yang berhubungan dengan keamanan berbagi data dengan Amerika Serikat, pelaporan yang tepat dari paspor yang hilang dan dicuri, menjaga standar tinggi kontraterorisme, penegakan hukum, pengawasan perbatasan, standar penerbangan dan keamanan dokumen."

Dua hambatan yang dikatakan paling serius terkait penolakan visa disebabkan oleh peningkatan jumlah orang muda Israel yang ingin masuk Amerika sebagai wisatawan dan kemudian bekerja secara ilegal dan dugaan diskriminasi Israel terhadap warga Arab-Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diplomat Israel mengatakan bahwa mereka sudah melakukan langkah-langkah konkret untuk memenuhi standar yang dibutuhkan AS. Namun, mantan asisten anggota Kongres mengatakan sebaliknya. "Mereka berpikir bahwa teman-teman mereka di Kongres bisa mendapatkan itu dan itu tidak terjadi," katanya. Israel dianggap tidak melakukan sesuatu yang membuatnya bisa masuk dalam program bebas visa itu.

Bahkan, jika mereka memenuhi syarat itu, kata laporan Newsweek, para pejabat AS juga khawatir masuknya Israel ke dalam program bebas visa itu akan membuat negara Yahudi lebih mudah untuk memata-matai sekutunya ini.

"Mereka sangat agresif. Mereka agresif dalam semua aspek hubungan mereka dengan Amerika Serikat," kata asisten Kongres itu. "Jika kita memberi mereka kebebasan untuk mengirim orang di sini, bagaimana kita akan hentikan itu?"

THE TIMES OF ISRAEL | ABDUL MANAN 

Berita Lainnya
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan
Kata Monica Lewinsky tentang Hillary Clinton
Mobil Putri Obama Diikuti, Gedung Putih Ditutup
Vatikan Pecat 848 Pastor Bermasalah

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 30 Januari 2022. Mohamed Al Hammadi/Kementerian Kepresidenan/WAM/Handout via REUTERS
UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel


Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Sejumlah warga terlibat dalam persiapan menjelang Ramadhan di sekitar masjid Al-Aqsa di Jerusalem, Israel, 11 Juni 2014.  Saeed Qaq/Anadolu Agency/Getty Images
Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.


Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Seorang pejalan kaki berjalan melewati kedutaan besar Amerika Serikat di Tel Aviv, Israel, Senin (5/8). Penutupan kantor kedutaan AS di Timur Tengah dan Afrika diperpanjang seminggu sebagai tindakan pencegahan setelah al Qaeda mengeluarkan ancaman pada hari Minggu (4/6). REUTERS/ Nir Elias
Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.


Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Monyet ini berteman dengan seekor ayam. AP
Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.


Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Pandangan umum dari menara Gereja Redeemer terlihat sebuah kubah Dome of the Rock di kota tua Yerusalem. middleeastmonitor.com
Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.


Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Al-Jazeera. Chicagonow.com
Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.


Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.


Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Polisi perbatasan Israle berjaga-jaga dekat pintu masuk masjid Al Aqsa di Yerusalem, 23 Juli 2017. Israel mamasangkan kamera CCTV dan pendeteksi logam pada pintu masuk area masjid yang ditentang oleh warga Palestina dan memicu keteganga di area tersebut. AP
Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.


Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Rencana proyek pelabuhan dan bandara milik Israel di atas sebuah pulau buatan di lepas pantai Jalur Gaza. Thewashingtonpost.com
Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.


Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Penanda jalan di Israel yang menggunakan tiga bahasa. wikipedia.org
Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.