TEMPO.CO, Michigan - Tim peneliti dari Depression Center University of Michigan di Amerika Serikat menciptakan aplikasi yang mampu mendeteksi perubahan mood bagi penderita kelainan bipolar. Aplikasi bernama Priori ini dirancang agar pengguna telepon pintar dapat mengatur mood mereka.
“Priori mampu memprediksi kapan perubahan mood akan terjadi agar pengguna mampu mengatasi perubahan tersebut,” tulis situs CNET, Jumat, 9 Mei 2014.
Priori mendeteksi mood seseorang lewat intonasi suara. Intonasi diukur berdasarkan percakapan lewat telepon normal atau yang terjadwal dengan petugas kesehatan yang menangani penderita bipolar.
Selain suara, aplikasi ini juga menganalisis jeda di setiap percakapan. Depresi dapat terlihat jika dalam sebuah percakapan terdapat sangat sedikit jeda. Atau juga sebaliknya, penderita tidak banyak berbicara dengan jeda yang cukup lama dalam setiap percakapan.
Setelah analisis dilakukan oleh aplikasi, sinyal akan dikirimkan lewat sebuah peringatan ke tim medis yang menangani penderita. Tim medis kemudian akan menandai peringatan tersebut untuk kemudian mengenkripsi data suara penderita.
Enkripsi data dilakukan ke suatu server dengan sistem keamanan tingkat tinggi. “Hanya peneliti yang memiliki akses untuk mendengarkan suara penderita,” tulis CNET.
Sejauh ini, Priori sudah diujicobakan ke enam pasien. Uji coba membuktikan bahwa aplikasi tersebut mampu mendeteksi percakapan sehari-hari untuk menganalisis tingkat perubahan mood penderita bipolar.
Selanjutnya, Priori bakal digunakan untuk mendeteksi problem psikis lainnya, antara lain schizophrenia, depresi, post-traumatic stress, bahkan penyakit parkinson.
“Proyek ini memberikan bukti bahwa konsep yang kami buat dapat mendeteksi mood berdasarkan percakapan reguler lewat telepon, tanpa merusak privasi,” ujar salah satu pimpinan tim, Zahi Karam.
Dia berharap, melalui Priori, perubahan mood penderita bipolar dapat semakin dini dideteksi untuk kemudian segera ditangani. Tim tersebut belum mengumumkan kapan Priori diluncurkan untuk masyarakat luas. Simak berita tekno lainnya di sini.
CNET | SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain
Gandeng Pengembang Lokal, Advan Perkuat Konten
Jabat Tangan Jadi Ukuran Kecerdasan
Benarkah Pembaca Bosan dengan Berita MH370?
Gara-gara Zuckerberg, Iran Akan Larang WhatsApp
Huawei Siap Tandingi Galaxy S5 Lewat Ascend P7