TEMPO.CO, Jakarta - Ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang akan digunakan Wakil Presiden Boediono untuk bersaksi mengalami sedikit perubahan. Terdapat beberapa item baru di ruang sidang. Boediono akan menjadi saksi bagi terdakwa Bank Century, Budi Mulya. (Baca: Teka-teki Boediono dalam Kasus Century)
Berdasarkan pantauan Tempo, terpampang layar putih berukuran 2x2 meter. Layar ini hanya berjarak satu meter dari meja jaksa penuntut umum. Di samping meja ada satu unit proyektor.
Di belakang lima kursi jaksa penuntut, panitia sidang menambah tujuh unit kursi. Tak jauh dari situ, ada tiga unit pendingin angin yang terletak di dekat jendela. Padahal sebelumnya tidak ada pendingin ruangan di ruang ini.
Satu pendingin ruangan yang dipinjamkan Komisi Pemberantasan Korupsi belum dinyalakan. Meski begitu, hawa di ruangan sidang terasa sejuk. "Yang nyala baru dua," kata seorang petugas kebersihan Pengadilan Tipikor, Kamis, 8 Mei 2014.
Panitia juga menambah 35 kursi buat para pengunjung. Di sisi kiri ruangan disediakan 23 kursi, sedangkan di sisi sebaliknya hanya ditambah 12 kursi. Di belakang kursi pengunjung dijadikan tempat bagi media elektronik dan fotografer.
Pewarta media cetak dan online ditempatkan di lobi Pengadilan Tipikor. Di lobi, panitia menyediakan layar putih disertai proyektor. Adapun di ruang sidang di lantai dua, panitia memasang satu unit televisi layar datar berukuran 63 inci.
Panitia juga sudah menyiapkan ruangan khusus bagi Boediono. Ruangan saksi tersebut dilengkapi empat sofa dan satu unit pendingin ruangan. Sebelumnya, Pasukan Pengamanan Presiden telah meninjau ruangan sidang. (Baca: Kasus Century, JK: Boediono Harus Tanggung Jawab)
Boediono akan dimintai keterangan terkait pemberitan fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar Rp 698 miliar dan dana bailout Rp 6.7 triliun yang dikucurkan ke Bank Century. Ini pertama kalinya Boediono bersaksi.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Piala Socrates Award untuk Kota Surabaya Keliru?