TEMPO.CO, Jakarta - Di dunia mode, warna hitam sering menjadi warna favorit. Kesan ramping, mewah, dan clean membuat warna ini menjadi pilihan para perancang untuk menuangkan karyanya.
Tak ketinggalan Itang Yunasz, 55 tahun, yang memiliki label busana muslim Itang Yunasz, Tatum, Marrakech, Kamilaa, dan Preview. Perancang yang mengawali karir sebagai juara dua lomba perancang mode yang diselenggarakan majalah Femina pada 1981 itu yakin warna hitam memiliki pesona sendiri, yaitu mewah dan elegan. (Baca: Motif Tenun Patola dalam Kaftan Itang Yunasz)
"Saya memakai bahan hitam untuk koleksi Kamilaa yang memperlihatkan kemampuan teknik prima dengan membubuhkan aksen bordir atau sulaman tanpa menggunakan bantuan alas kertas di bawah bahan seperti yang dilakukan penjahit biasa," kata Itang seusai menggelar peragaan busana di lantai LG Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Mei 2014.
Mantan penyanyi lagu Heidy dan Klak Klik Kluk yang berjaya pada pertengahan tahun 80-an ini menggunakan penanganan ala sulam tangan yang membuat bahan diberi embellishment bordir yang tetap jatuh, tidak kaku, dan berkesan mahal. (Baca: Gaya Busana Muslim, Serancak Tenun Seindah Sulam)
Itang memadukan busana hitam beraksen bordir dengan ragam warna benang bordir hijau, putih, merah muda, biru, hingga putih dalam koleksi busana gamis atau abaya, kaftan, tunik, dan long coat sehingga memberikan kesan mewah. Untuk harga koleksi ini berkisar Rp 149 ribu hingga di atas Rp 300 ribu.
Pada koleksi Preview, baju koko beraksen bordir menjadi kekuatan koleksi busana muslim untuk pria. Semasa hidup, mendiang Ustad Jefri Al-Buchori atau Uje kerap mengenakan label ini saat menyampaikan dakwah.
Itang memang meminta Uje menjadi ikon label itu. Harga koleksi ini dibanderol mulai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
HADRIANI P
Berita Terpopuler:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Piala Socrates Award untuk Kota Surabaya Keliru?