TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati anak, Seto Mulyadi, mengatakan, Sy, 12 tahun, penganiaya Renggo Khadafi, adik kelasnya di Sekolah Dasar Negeri Makasar 09, Jakarta Timur, menyesali perbuatannya. "Sy mengaku tidak ada niat untuk membunuh. Dia pun sangat menyesal," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu kepada Tempo, Sabtu, 10 Mei 2014.
Menurut Kak Seto, karena rasa penyesalannya itulah Sy berani melayat ke rumah Renggo pada Ahad lalu. "Dia tetap menerima dimarah-marahi ibu korban. Dia tampak tenang tapi dalam hatinya bergejolak," ujarnya.
Menurut Kak Seto, dalam berita acara pemeriksaan (BAP), peristiwa itu dimulai dari canda gurau di antara keduanya. "Di BAP Sy, mereka saling tertawa dan bercanda menggunakan pel," ujarnya. "Tapi mungkin karena korban (Renggo) baru belajar taekwondo, yang tadinya melindungi diri malah jadi menyerang dan Sy jadi emosi membalasnya."
Pada Jumat, 9 Mei 2014, penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur memeriksa Sy terkait dengan penganiayaan yang dilakukannya terhadap Renggo. Sy diperiksa di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak dengan didampingi oleh orang tuanya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Kak Seto. "Untuk Sy, saat ini masih dimintai keterangan sebagai saksi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto di kantornya Jumat, 9 Mei 2014.
Menurut Didik, Sy mengakui tindakannya memukul dan menendang Renggo. "Apa yang diucapkan sesuai keterangan. Tidak ada tindakan Sy menyumpal mulut korban, dia hanya menyodok gagang pel ke perut korban," ujarnya.
Namun penyidik belum memutuskan status tersangka terhadap Sy. "Belum ada keputusan. Kami masih berkoordinasi dengan instansi terkait. Hasil visum juga masih menunggu dari RSCM," kata Didik.
Renggo diduga dianiaya oleh Sy pada 28 April lalu di dalam kelas. Penganiayaan itu terjadi karena Renggo tak sengaja menjatuhkan makanan yang dibawa Sy. Renggo sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, pada Ahad, 4 Mei 2014, pukul 01.00, Renggo mengembuskan napas terakhirnya.
AFRILIA SURYANIS
Terpopuler
Boediono Sebut Yang Mulia, JK: Saya Cukup Pak Hakim
Kabar Olga Meninggal Beredar, Billy Tak di Sisinya
Kata Korut, Obama seperti 'Monyet Hitam'
Jusuf Kalla Nonton Detik-detik Kesaksian Boediono
Sidang Century, Boediono: Itu Suara Ibu Miranda