TEMPO.CO, Jakarta - Upaya menggenjot ekspor produk kerajinan dengan cara menggelar pameran di sejumlah negara terus dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi. Salah satu pameran yang membukukan hasil positif adalah Hong Kong Gifts and Premium Fair 2014 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Hong Kong, yang digelar 27-30 April 2014.
Dalam pameran itu, produk cendera mata Indonesia sukses mencatat pesanan prospektif (prospective order) sebesar US$ 5,4 juta atau sekitar Rp 62,25 miliar. Dalam pameran itu, 31 perusahaan Indonesia yang dibawa Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional ikut menunjukkan produk andalannya. (Baca: Warga Papua Barat Belajar Membatik di Yogyakarta)
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan kebanyakan para peminat kerajinan tersebut adalah para pembeli asal Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan beberapa negara Asia. "Produk-produk yang mereka senangi antara lain produk home decoration, furnitur, alat tulis, perhiasan, tas kulit, keramik, fashion, dan produk spa," ujarnya ketika ditelepon, Sabtu, 10 Mei 2014.
Sebelumnya, Kemendag telah menargetkan ekspor pada 2014 sebesar US$ 190 miliar atau naik 4,1 persen dengan pertumbuhan ekspor non-migas 5,5-6,5 persen. Sedangkan produk kerajinan sebagai salah satu prospective product ditargetkan tumbuh 7-8 persen atau US$ 721 juta-728 juta. (Baca: Indonesia Jadi Juri Lomba Kerajinan Internasional)
PINGIT ARIA
Berita terpopuler:
Cara Bupati Bogor Mengelak Disebut Terima Suap
Boediono Sebut Yang Mulia, JK: Saya Cukup Pak Hakim
Ini Dia Kesalahan Pertama Van Gaal kepada MU