TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung siap merelokasi 2.513 pedagang kaki lima yang berjualan di pasar kaget Gasibu dan kawasan Gedung Sate ke Monumen Perjuangan Rakyat Bandung. Para pedagang mulai menempati lapak yang telah disediakan di kawasan Monumen Perjuangan, Ahad, 11 Mei 2014.
"Lapak di Monumen sudah diatur, data pedagang sudah diverifikasi, tinggal pedagangnya mau nurut aturan apa enggak," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui Tempo di Balai Kota Bandung, Sabtu, 9 Mei 2014.
Ridwan mengatakan Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0618/BS sudah menyiapkan lapak seluas 2,2 meter untuk setiap pedagang. Para pedagang yang sudah didata dan mengambil nomor urut berhak berjualan di lokasi tersebut. "Tetapi pedagang dilarang berjualan di dalam taman Monumen," katanya. (Baca: Ada 15 PKL Pasar Minggu yang Belum Relokasi)
Setelah mendapatkan lapak, kata dia, para pedagang akan dikelompokkan berdasarkan jenis dagangannya. Pengelompokkan dilakukan untuk memudahkan konsumen mencari barang yang akan dibeli. "Targetnya kawasan PKL Monumen bisa jadi lokasi wisata belanja," ujar Ridwan.
Menurut data Pemerintah Bandung, ada 3.344 pedagang yang setiap Ahad berjualan di kawasan Gedung Sate-Gasibu. Mereka memotong ruas jalan di kawasan Gasibu karena berjualan di totoar dan di badan jalan. Sehingga seringkali menimbulkan kemacetan yang panjang.
Kepala Bidang Penegak Hukum Satuan Polisi Pamong Praja Teddy Wirakusumah mengatakan akan menurunkan 500 pasukan gabungan dari Satpol PP Kota Bandung, kodim, dan polisi dalam rangka mensterilkan lapangan Gasibu. "Kami akan menjaga titik-titik yang disterilkan. Patroli dimulai malam ini pukul 22.00 WIB hingga pukul Minggu siang, 12.00 WIB," ujarnya saat dihubungi. (Baca juga: Relokasi PKL Tanah Abang, Gratis Sewa Enam Bulan)
RISANTI
Berita Terpopuler:
Ini Dia Klub Baru Ryan Giggs
9 Jam Bersaksi Kasus Century, Boediono: Saya Lega
Sampar Hitam Membuat Manusia Kuat
Begini Gaya Kontroversial Olga Syahputra