TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak menyatakan kekerasan seksual terhadap anak di Ibu Kota mengalami peningkatan. Sekretaris Jenderal Komnas Anak Samsul Ridwan mengatakan peningkatan itu terjadi hampir setiap tahunnya. “Kecenderungannya tiap tahun meningkat,” kata Samsul kepada Tempo, Sabtu, 10 Mei 2014.
Komnas Anak mencatat sebanyak 342 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Jakarta pada Januari-April 2014. Sebanyak 52 persen atau sekitar 175 kasus merupakan kejahatan seksual. Sedangkan sepanjang 2013 tercatat ada 666 kasus kekerasan anak yang terjadi di Jakarta, dengan 68 persennya merupakan kekerasan seksual.
Samsul menyatakan data tersebut merupakan fakta bahwa sekolah menjadi tempat yang cukup rawan bagi anak-anak. Dari 175 kasus tersebut, 40 persen kekerasan seksual terjadi di lingkungan sekolah sehingga menjadikannya tempat paling rawan terhadap anak. Sedangkan angka untuk lingkungan tempat tinggal, dia menyatakan, cukup tinggi karena terjadi sebanyak 30 persen dari total kejadian.
“Kalau persentase dijumlah, 70 persen kekerasan seksual terhadap anak justru ada di sekolah dan rumah,” kata Samsul.
Namun dia mengatakan bahwa data yang diterima Komnas PA hingga April 2014 lalu tidak terjadi seluruhnya tahun ini. Menurut dia, kekerasan seksual itu juga ada yang terjadi pada tahun sebelumnya, tapi baru dilaporkan saat ini. “Jadi laporannya baru sekarang meski peristiwanya sudah beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Adapun faktor itu terjadi, salah satunya, karena dipicu peristiwa kekerasan seksual yang dialami seorang bocah di Taman Kanak-kanak Jakarta International School. Menurut Samsul, peristiwa di JIS seakan memberikan dorongan bagi orang tua yang anaknya menjadi korban untuk ikut melaporkan hal tersebut.
Dia mengatakan sebagian besar orang tua tidak melapor sebelumnya karena sudah berdamai dengan pihak sekolah. Mereka juga diminta untuk menjaga nama baik sekolah sehingga tidak melaporkan peristiwa tersebut. “Tapi hal itu juga karena masalah psikis anak yang tertekan sehingga tidak terbuka meski kepada orang tuanya,” ujar Samsul. (Baca: Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS)
DIMAS SIREGAR